Detective Conan
2 stories
Banquet ; Amuro Tooru | Furuya Rei by notalicekingsleigh
notalicekingsleigh
  • WpView
    Reads 735
  • WpVote
    Votes 67
  • WpPart
    Parts 5
Entah sejak kapan frasa 'once in a blue moon' tidak hanya digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang jarang terjadi; tetapi juga merupakan jadwal terjadinya perjamuan lintas dunia. Setiap bulan biru terjadi, selubung yang memisahkan alam setelah kematian dengan dunia nyata diangkat hingga batas antara keduanya raib. Mereka yang belum bisa merelakan kepergian seseorang ke alam berikutnya akan ditarik dari alam mimpi menuju aula yang tak terbatas, mengenakan pakaian-pakaian terbaik mereka. Makanan terenak, orkestra paling merdu, gemerlapan tiada duanya. Tidak ada manusia maupun hantu di aula itu, semuanya menjadi satu jenis yang disebut jiwa. Jiwa yang sudah bebas. Jiwa yang tersesat. Jiwa yang belum bisa rela. Di sana, aturan waktu menjadi kabur tetapi pengaruhnya tak juga memudar; kau bisa pergi ketika baru ingin pergi, tetapi jangan pula menetap terlalu lama sampai lupa diri-nanti yang menanti hanyalah sunyi. Furuya Rei sudah menjadi tamu perjamuan selama tujuh tahun. *** detective conan © aoyama gosho fragments' autumn project, 2023 the triple face-centric story © notalicekingsleigh
Hotspring ; Amuro Tooru | Furuya Rei by notalicekingsleigh
notalicekingsleigh
  • WpView
    Reads 3,264
  • WpVote
    Votes 209
  • WpPart
    Parts 6
Entah sejak kapan onsen telah menjadi tempat pelarian favorit Furuya Rei setelah sesuatu terjadi. 'Sesuatu' seperti kematian, misalnya. Atau yang lebih sering terjadi adalah ketika Rei dengan tidak seperti Rei biasanya memutuskan bahwa dia tidak bisa lagi menjadi Furuya Rei atau Amuro Tooru atau Bourbon tanpa melepas penat sejenak di onsen. Bagi dia yang memiliki tiga wajah, onsen merupakan salah satu tempatnya bisa beristirahat, tanpa harus menjadi siapa-siapa. * * * detective conan © aoyama gosho fragments' spring project, 2023 the triple face-centric story © notalicekingsleigh