Ini kisah kota yang mengalami banyak duka pada insiden jatuhnya pesawat Air 1125, 21 Mei 1999. Kepada yang kuat meninggalkan Bumi tanpa salam berpisah. Kepada bayangnya yang tak lagi mencerat di bawah Matahari benderang. Kepada hadirnya yang tersisa hanya kenangan. Tinggalkan jejak mu ditanah, namun jangan tinggalkan kenangannya. Karena yang telah terjadi, sudah seharusnya diingat. Sebab banyak cerita bahagia yang perlu kamu genggami perihalnya. Demikian juga cerita yang melukai. Itu merupakan dasaran jalan mu menempuh akhir bahagia yang tidak terlihat. Ada kesempatan lama, ketika Semesta mempertontonkan kita sebagai satuan yang berhubungan. Kini sudah waktunya, Semesta mengakhiri kisah ini dengan kehilangan.

Can't you see me? it's hurt! but, it's okay. I'll fine if i can make you happy.

𝗦𝗘𝗤𝗨𝗘𝗟 𝗢𝗙 𝗗𝗘𝗔𝗥 𝗚𝗢𝗗 "Seandainya aku bisa memilih, aku tidak ingin dilahirkan dengan wajah yang mirip seperti dia."

"Tuhan, Seandainya aku diizinkan untuk bertahan sedikit lebih lama, Aku ingin menyatukan kembali orang tuaku dan membuka lembaran baru bersama mereka"

dunia akan memberimu bahagia, tanpa harus berkorban untuk bakti yang terus terpatri. BUKAN BXB

"Kamu Hyunjin kan, mau berteman denganku?" 150918-291018 ©Chyrxa

Gak kuat melawan penyakit yang mematikan yg di deritanya....sakit rasanya begitulh yang dirasakan seorang anak remaja yang bernama Ahmad Afan Kadhafi dan dibalik itu tidak lupa selalu mendapat suport dari keluaga dan juga para sahabat"nya Pantau Terus Ceritanya Yaa

Untitled || Un1ty Hasil pemikiran random dari @SaidahSitatiZ (Sayyy) @elen_rue (Ellen_Rue) Tak banyak kata yang dapat digunakan untuk menggambarkan Dia Dia adalah paragraf acak yang sempurna Dia adalah sajak puisi penuh makna Dia skenario Tuhan yang nyata indahnya Dan dia adalah semua mahakarya tak berjudul Karena memang tidak ada kata yang bisa definisikan dia Kisah ini akan banyak berisi tentang dia, tentang bagaimana semesta mempertemukan aku pada sosok manusia yang dapat disebut dengan kata Sahabat yang dulu ku kira tak pernah nyata hadirnya. Bagiku hidup hanya tentang menemukan, meninggalkan kemudian melupakan. Hingga Tuhan mempertemukan aku dengan dia, dan ini untuk pertama kalinya aku tidak ingin kehilangan lagi. Memang tidak ada kalimat yang bisa mendefinisikan dia, tapi dia adalah satu satunya alasan kenapa paragraf ini tertulis dan satu satunya alasan aku tak ingin mengakhiri paragraf ini, jika saja bisa aku ingin terus bercerita tentang dia.

Dulu, kami adalah keluarga kecil yang bahagia. Setiap sudut rumah menyimpan kenangan hangat, suara tawa orang tua kami menjadi melodi yang menemani hari-hari. Hidup terasa sempurna-hingga takdir merenggut kebahagiaan itu secara tiba-tiba. Semua berubah setelah kepergian mereka untuk selamanya. Aku tidak menyalahkan semesta, tapi sulit untuk tidak merasa kecewa. Kehangatan rumah perlahan memudar, menyisakan kehampaan yang sulit diisi kembali. Kami mencoba bertahan, tapi ada luka yang tidak bisa sembuh hanya dengan waktu. _____________________ "Sorry..." "Setidaknya gue udah berusaha." "Bisakah keluarga kita balik lagi kayak dulu?" "Gua capek, Bang..." _____________________ Apa yang akan kalian lakukan jika semua berubah tanpa peringatan? Ketika dunia yang kau kenal tiba-tiba runtuh, dan tidak ada cara untuk memutar waktu kembali? Penyesalan memang selalu datang terlambat. Tapi kenangan-seberapapun perihnya-akan selalu hidup dalam hati yang mengingat. Note: Meskipun cerita sudah end, tetap berikan vote dan komentar saat membaca, terima kasih.