#1 In Teen Fiction (22/01/2017) "Kenapa ya dari sekian banyak cewek di sekolah kita, harus banget yang gue tabrak itu si siapa tuh namanya?" Kavi memalingkan pandangannya dari atap kamar ke arah tiga temannya bergantian. "Athala," sahut Deny. "Iya siapa kek. Harus banget dia? Kayaknya sial mulu idup gue?" Kavi melempar handuknya ke atas tempat tidur. "Apa gue potong rambut aja kali ya?" "Lah? Apaan sih lo gila?" Divin yang sedang PS, reflek menghentikan permainannya. "Apa hubungannya Athala sama potong rambut?" "Yaa buang sial gitu maksud gue," "Si bahlul." Reno sontak tertawa. "Jadi menurut lo si Athala itu kesialan?" "Iyalah jelas. Sehari nganter dia aja gue udah males banget. Tau gitu gue tolak mentah-mentah." Kavi menghela nafasnya kasar. "Najis. Mana ada sih orang yang abis dianterin pulang ga ngucapin 'makasih' atau apa kek gitu. Ini mah apaan? Boro-boro ngomong makasih, senyum ke gue juga enggak. Ada ya? Cewek judes mampus kayak dia? Amit-amit."

Sara Rose, mencintai koleksi sendal jepitnya melebihi apapun. membenci semua hal berbau parlente, high heels, dan musuh yang mempermalukannya dengan sepasang sepatu hak tinggi -tidak lain teman masa kecil yang menyebalkan, Cameron Frances. Cameron Frances, billionaire yang womanizer dan menyukai wanita dengan kaki jenjang bak model Victoria's Secret. Menganggap Sara Rose, teman kecilnya yang penggila flip-flop, seorang gadis tanpa daya tarik. Bagaimana jika seorang Sara Rose terbangun di pagi yang cerah dalam keadaan satu ranjang dengan musuh menyebalkannya? Ketika ia resmi menyandang status Mrs. Sara Frances? ------- "Bahkan deretan sendal jepitku masih lebih baik dari pria menyebalkan itu!" -Sara Elizabeth Rose, Fashion Designer. "Menjadi Mrs. Frances mewajibkanmu untuk memakai higheels di setiap acara untuk mendampingiku." -Cameron William Frances, CEO. Multi-Billionaire. #9 in Chicklit 15-17.08.2016 #1 buku pertama The Harlequin Squads

SINOPSIS CERITA: Pertemuan tidak sengaja antara Josh dan Fleur membawa mereka pada nasib yang tak terduga. Keduanya menggabungkan bakat mereka dan memulai usaha dating agency bersama. Josh girang, tidak hanya mendapatkan usaha baru yang menantang, tetapi juga bisa bekerjasama dengan wanita yang begitu cantik dan seksi. Hidup ini kurang apa sih? Akan tetapi, di saat semua sedang berjalan dengan baik, tiba-tiba saja klien mereka ditemukan mati. Celakanya lagi, klien itu ditemukan mati oleh sobat Josh, John. Celaka nomor dua, John bahkan tidak ingat apa yang terjadi malam itu. Begonya, ketika John meminta bantuan Josh untuk melenyapkan bukti-bukti kebersamaannya bersama Leona, Josh yang setia kawan langsung mengiyakan. Kebegoan itu berbuntut mengerikan. Fleur yang bekerja dekat dengan Leona jadi disangkutpautkan, diinterogasi, bahkan dicurigai. Lebih parah lagi, si pembunuh mulai mengejar-ngejar mereka. Satu-satunya cara bagi Josh untuk menyelamatkan nyawa mereka berdua adalah menyingkap apa sebenarnya yang terjadi malam itu. When She's Dead adalah novel kolaborasi pertama Lexie Xu dan Christina Tirta. Kalian juga bisa membaca novel ini di akun Wattpad Christina di @ChristinaTirta.