Jatuh cinta nggak pernah ada dalam silabus Grafita-apalagi dengan Kianan Gue nggak minta banyak. Cuma pengen kehidupan kampus gue lancar, dapet nilai bagus dan hidup damai tanpa drama. Tapi hidup bilang : "Nggak bisa, Taa." Namanya Kianan Budianto Pramudya, blasteran Jepang yang santai banget kayak hidup gak ada deadline. Dan ya, dia spesialis bikin Grafita naik darah. Cowok gila yang tugasnya ngerecokin hari-hari gue di kampus. Kita pertama ketemu waktu dia nabrak karya seni gue gara-gara dikejar anjing-yes, anjing. Terus semesta makin iseng. Dia muncul lagi dan lagi dikehidupan gue yang damai ini. Gimana caranya gue fokus kalau si tukang rusuh itu muncul terus di tiap momen penting gue? Karena di kampus ini, GPA gue nggak cuma diuji sama skripsi. Tapi juga... sama cowok tukang rusak mood bernama Kianan. kategori 🏆 : #3 jakarta #2 loveandhate #5 funny #1 kampus

Nadiana, hampir 30 tahun tapi masih belum menemukan lelaki idamannya. Semakin kesini, cari laki-laki yang lebih tua dan matang darinya semakin sulit. Pilihan semakin sempit. Kalau nggak sudah beristri, sudah siap menikah. Sekalinya ada yang single, biasanya alergi komitmen dan justru memilih perempuan-perempuan muda yang masih ranum. Lewat obrolan-obrolan khas perempuan di waktu makan siang bersama teman-teman kantornya, Nadiana pun memulai proyek pencarian cinta dibantu oleh teman-temannya yang punya 1001 opini yang ajaib. Copyright © fairywoodpaperink 2015

Nadh sayang Dimas tapi Dimas benci Nadh. Nadh disayang semesta dan semesta memberikan satu permintaan padanya. Nadh meminta Dimas beserta hatinya. Semesta mengabulkannya. Lalu datang satu orang lagi dalam permainan ini, Biru. Biru sayang Nadh, tapi apa Nadh bisa menyayangi Biru? Satu dari seribu, aku mau kamu. Semesta mempermainkan Nadh dan membuat hidupnya petjah.

[Sudah diterbitkan] "Ketika kemarau masih setia memeluk September, ada dia yang sendiri memeluk kenangan. Memeluk tangis, tak mau reda. Dia adalah aku. Yang tak mampu beranjak ... dan tak berupaya pergi." *** Bentuk pelampiasan dari seorang pengarang amatir yang kehabisan waktu menulisnya karena tugas yang menumpuk. Copyright © 2015, Wandazzh Kover terbaik dibuat oleh: @farfalla- [#2 in Poetry: 2/5/16, 18/6/16, 19/6/16, 30/7/16]

[TELAH DITERBITKAN & DIFILMKAN] Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram. "Gue ngerti kok, Na. Tanpa lo jelasin pun, gue bisa mengerti," Revan melempar pandangannya ke arah lain. "Karena itu satu-satunya hal yang mesti gue lakukan ketika dia kembali." Reina masih terdiam. Perasaannya teraduk-aduk. *** Sebab Revan percaya, hati yang terluka hanya perlu waktu untuk sembuh. Namun, bukankah rasa kerap berjalan beriringan dengan anomali? Kini, kebahagiaan pun masih bertumpu pada ketidakpastian.

CHAPTER 7 - END TELAH DIHAPUS KARENA AKAN SEGERA DITERBITKAN *** "Enak lho, Ta, kalo kita kerja sesuai sama yang kita senengin. Orang suka salah persepsi dengan gimmick kerja sesuai passion, padahal kadang passion nggak harus hobi kan. Bisa aja passionnya kayak lo gini, suka menganalisa." - Satrya Danang Hadinata "Cewek tuh lipstik kek yang ketinggalan, sisir, kaca. Ini kabel hardisk." - Ghilman Wardhana "Sastra itu buat gue seperti membuka mata dan pikiran, sisi kehidupan lain yang mungkin nggak pernah kita jamah. Pemikiran orang yang kita nggak tau. People's idea of a person they loved, they hated. Bikin kita lebih empati, lebih buka mata bahwa dunia kadang nggak selalu hitam dan putih." - Athaya Shara "Cowok ganteng biasanya playboy, Ta!" - Ganesha Akbar "Gua nggak yakin Radhi puasa senin-kamis. Ada angin apa lu? Palingan dia bayar puasa gegara pernah batal puasa ngga tahan pengen ena ena." - Fajar Anugerah "What happened in Munich, stays in Munich." - Larasati Shanaz "Jangan ganggu tayang tayang kami, atau kami block internet kalian semua" - Rahmat Radhian "5 menit lagi, Satrya masih ngeces liatin Athaya di meja Mbak Renny" - Aldrian Meshar *** Di tengah-tengah business district nomor satunya Jakarta, kopi, rokok, meetings, clients, report, after office hour, kaki jenjang cewek-cewek dengan high heels dan cowok-cowok dengan kemeja kerja body fit, Satrya bertemu Athaya. Satrya bisa saja memilih cewek cantik manapun untuk didekati, tetapi dia hanya menyukai Athaya sejak pertama kali tanpa sengaja ia meminta bantuan cewek itu. Sedangkan Athaya sukanya sama Ghilman, yang gantengnya masih kalah sama Satrya. Tapi, Ghilman kan sudah punya pacar.. #1 on What's Hot ChickLit at 20/11/2015, 1/3/2016, 31/4/2016 Copyright © fairywoodpaperink 2015

NOW PUBLISHED BY SOURCEBOOKS FIRE! Oliver, Alec, Xander, and JJ are just four regular guys. They're also members of the world famous boy band the Heartbreakers. This is their story.

"No amount of coffee could keep me awake like you do." Jake is the hockey player with the hot girlfriend. Katie is the girl with a name no one remembers. Jake is used to getting what he wants. Katie is used to getting coffee for her hungover mother. Until one night, one chance meeting between two strangers changes everything. No words, no stories to share, and above all, no names. Just two people who don't know each other, a hot string of kisses in bathroom, and a mutual goodbye. Except there's one problem: Katie felt something.

In Tokyo, where the System siphons thought, emotions & memories, a literature student meets a strange psychic girl and they embark on an escape from mindless agents, dream worlds and reality itself, in a soul-searching journey for love, for identity and what it means to be human. But all that remains is a peculiar coffee shop order. The novel examines the human condition, perception, socio-political systems, capitalism and consumer culture, incorporating paranoiac conspiracy theories, surreal cosmic visions, circular symbolism and shifting parallel worlds, with profound discussions of coffee, art, literature and music. [Dystopia, Magical Realism, Philosophy, Literary] #1 Sci-Fi, Spiritual; #Wattys2014 Award Winner; Featured on Wattpad, IndieReader, @DIGonUSA "Struck me to the very core of my being." "Very interesting concept of reality... Thought provoking.." "I have been turned to a whole new way of thinking because of you." "Like a seven course meal full of spice and illumination... One does not listen to a classical piece to get to its ending. No. It is the ride, the moment by moment...a genuine Masamune among stories." "It was both personable and philosophical. A rare breed of good story and thought provoking ideas... A virtual standing ovation would not be enough to encapsulate the absolute awe I have of you." "It's not a regular thing to find a piece of work that oozes sophistication and embodies literature and art." "The world Takatsu has created opens to the deeper awareness of another, the draw of another." - Mary L Tabor, Wattpad author, essayist, professor "Offers acute, almost painful observations of the minutiae of life, if life took place in a Murakami snow-globe." - IndieReader Insiders "Vapoury style that seems to hover off world at times...haunting and strange (which is good)...You're on to something different, striking." - B.W. Powe, York University English Professor, award-winning author, poet, philosopher http://EspressoLove.tk

Sometimes all you really need is a place to call home. * * * Being re-written completely as of May 14, 2021