luv
17 stories
Jetty Journal by ReynBee
ReynBee
  • WpView
    Reads 1,279,195
  • WpVote
    Votes 80,660
  • WpPart
    Parts 51
Jordansyah Wijanarko (Jordan) mencintai Kinna. Segala hal dia pertaruhkan demi Kinna. Meski sayang, cintanya bertepuk sebelah tangan. Kinna malah mencintai Kalla. Cantika Jelita Abisena (Jelita) mencintai Jordan secara diam-diam. Tapi, Jordan malah mencintai sahabatnya, Kinna. "Je... gue boleh minta nomor anak baru di ruangan lo?" "Hah... anak baru?" "Kinnanthi." Di mata Jordan, mungkin Jelita hanyalah sebatas mak comblang. Tidak lebih. Tapi, tidak apa-apa. Yang Jelita inginkan hanyalah melihat Jordan bahagia. Dan yang Jordan inginkan melihat Kinna bahagia. Lalu bagaimana akhir dari garis yang tidak pernah bersinggungan ini? 18 +
Into The Sky by ReynBee
ReynBee
  • WpView
    Reads 1,473,786
  • WpVote
    Votes 144,179
  • WpPart
    Parts 66
Thalia Adiswara Soeharisman (Thalia) tidak mempercayai cinta. Namun, demi mempertahankan rumah di Pantai Indah, Thalia harus menerima syarat menikahi Cakrawala Langit Candra (Langit). Meski selamanya dia tidak akan pernah siap mengulang luka yang sama. Langit, yang merasa hidup sebatang kara di dunia. Bertemu Thalia, membawanya pada harapan baru. Langit menginginkan keluarga yang sesungguhnya. Sedangkan Thalia terjebak pada luka cinta lamanya yang tidak pernah sembuh. Selamanya, Langit tidak akan pernah sampai. Tapi, Laksana lahir di tengah-tengah mereka, mengubah segalanya. Thalia masih ingin... menjadi istri dan ibu yang baik. Apakah dia mampu melawan rasa takut dan kecewanya pada masa lalu? "I just want having family, Thal. If you can't giving them. It's okay."
Rewrite The Scars by ReynBee
ReynBee
  • WpView
    Reads 215,973
  • WpVote
    Votes 21,139
  • WpPart
    Parts 37
Kesalahan terbesar Kallenya Sashmita Wangsa (Alena) di masa lalu adalah, membuang anaknya sendiri. Tahun-tahun berlalu, Alena pikir bisa melupakannya dan tetap hidup bahagia. Tapi, dosa itu terus mengejarnya. Bayang-bayang anaknya yang entah di mana sekarang, Alena memikirkannya setiap saat. Joeshianno Wijanarko (Joshia) pernah benar-benar mencintai tapi dihancurkan setengah mati. Alena, namanya. Joshia bersumpah membencinya seumur hidup. Dan bocah itu, selalu mengingatkannya pada Alena. Walau dunia jungkir balik sekalipun, Joshia tidak mau mengakui anak itu. Meski semesta bilang, bocah itu anak kandungnya. Joesanno Wijanarko (Jossan) tidak mengerti mengapa Joshia sangat membencinya. Semesta bilang, Joshia papanya. Tapi kenapa papanya membencinya? Dan mamanya membuangnya? "Kenapa... Kenapa Papa benci sama aku?" "Saya bukan bokap kamu! Harus berapa kali kamu dikasih tahu biar ngerti?!"
Call Kinna by ReynBee
ReynBee
  • WpView
    Reads 1,835,992
  • WpVote
    Votes 118,903
  • WpPart
    Parts 42
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wanted and famous bersahabat dengan Kinna si cewek biasa. Tapi bersama Kinna, semua aman, semua beres. Kalla mana mungkin jatuh cinta apalagi sampai bernapsu pada perempuan jadi-jadian macem Kinna. Di mata Kalla, selamanya Kinna hanyalah sebuah lelucon.
Vortex✔️ by Alakhsaya
Alakhsaya
  • WpView
    Reads 139,062
  • WpVote
    Votes 14,173
  • WpPart
    Parts 32
Sada benar-benar menginvasi hidup Gentala! Anak manja itu mau apa-apa harus sama Gentala! Gentala nggak boleh kuliah di luar negeri cuma karena Sada--yang dari kecil udah nempel banget sama Mas Genta kesayangannya itu--nggak mau jauh-jauh dari Gentala. Sialnya ... tanpa Gentala sadari dia juga udah nggak bisa jauh-jauh dari Sada. Gentala nggak suka lihat Sada pacaran. Gentala nggak paham kenapa bibir Sada tiap hari semakin terlihat glowing dan bikin hatinya semriwing. Gentala pusing. Gimana jadinya kalau semua orang rumah tahu bahwa Gentala ingin sekali mengecup bibir Sada yang merah mengkilap itu? Mungkinkah dia bakal diusir dari rumah oleh ayah bundanya? Mungkinkah Sada akan langsung diselamatkan dan disembunyikan ke Yogya oleh papanya? Mungkinkah ia akan dihantam Bara? Gentala cuma remaja SMA yang baru mau lulus sekolah. Harusnya cuma ada ujian di kepalanya. Bukan malah Sada, Sada dan Sada! Hah!!! Cover: Pieta on Shutterstock.com
Di ujung nanti, mari jatuh hati by Calamummeum
Calamummeum
  • WpView
    Reads 925,797
  • WpVote
    Votes 132,657
  • WpPart
    Parts 51
Mereka bagai bintang yang terang. Gemerlap dan menyilaukan. Namanya di elu-elukan sedemikian besar, popularitasnya meledak hingga sampai pada tahap dimana tak ada satu orangpun yang tak mengenalnya. Kemanapun mereka melangkah dan dimanapun mereka singgah, kilat-kilat kamera mengintainya, jadi bahan perbincangan yang seakan tak pernah basi untuk di bahas berulang. Remi Ghanisetra, sang vokalis Foursouls adalah mimpi bagi segenap hawa. Sedang Genawa Maestraloka ibarat bunga yang sedang mekar-mekarnya. Konon, mereka sudah pasti akan jadi legenda pada masanya kelak. Jadi icon popularitas, tak akan ada yang mampu mengelak. Remi adalah bendera hijau berjalan, berkilau benderang dengan segudang prestasi. Berbudi luhur dan baik hati, kata segenap fansnya. Ialah idaman diatas idaman, sosok lelaki pujaan yang diinginkan setiap wanita. Sementara Nawa begitu semerbak dan merona. Pesonanya membius tiap mata tiap kali ia bergerak. Sayangnya, dengan segerombol skandal yang mengekor di belakangnya. Dua idola teratas dalam negeri. Orang-orang menyebut mereka sebagai si pangeran baik hati dan si bunga dari pojok neraka. Mereka adalah timur dan barat, dingin dan panas, kolot dan gaul, serta 'iya' dan 'tidak' yang mendadak di pertemukan dalam sebuah tragedi. Mereka bersumpah untuk tak saling jatuh hati. Remi tak sudi mencintai perempuan yang suka berpakaian terbuka dan hobi gonta-ganti lelaki. Sedang Nawa lebih baik pacaran dengan tiang lampu merah di perempatan daripada menjalin kisah dengan lelaki berpikiran kerdil macam Remi. Masalahnya, ini adalah kisah cinta. Mustahil tak ada yang tumbang pada akhirnya. Minimal satu yang harus patah. **** PERINGATAN : Beberapa bagian sudah dihapus oleh penulis. Part tidak lengkap.
Narasi patah hati by Calamummeum
Calamummeum
  • WpView
    Reads 1,074,378
  • WpVote
    Votes 151,384
  • WpPart
    Parts 41
Pernikahan yang ada di depan mata hancur berantakan dalam semalam. Mimpi, cinta, usaha dan segala hal yang selama ini ia tapaki seolah runtuh bersama dengan pengkhianatan yang ia terima. Mahika tak pernah menyangka hidupnya yang adem ayem akan mencapai titik klimaks rasa kecewa di usia dua puluh dua. Sikap optimis yang mendarah daging dalam dirinya tak lagi bersisa selepas malam itu. Tak lagi ada setitikpun cahaya yang bisa ia lihat ketika bangun di pagi hari. Cintanya selama dua tahun kandas di saat mereka harusnya tengah berbahagia. Bagaimana bisa dunia sekejam itu padanya? Narasi-narasi patah hati berkumandang nyaring sekali, menyambut kegagalan akbarnya yang mematahkan hati ; sepatah-patahnya. Mahika hancur, lebur dalam keping-keping rasa sakit yang tiada henti menikam, meluluh-lantahkan sedikit harga diri yang ia genggam. Luka itu terlalu dalam hingga ia meragu ... bertanya-tanya diantara isak tangis yang ia untai di depan Tuhan yang maha kuasa. Pasca rasa sakit ini, apakah ia akan bisa kembali jadi Mahika seperti sebelumnya? Apakah akan ada masa dimana ia percaya lagi pada cinta? Dan apakah ada di luar sana, setidaknya satu saja ... satu saja manusia yang bisa ia genggam tangannya tanpa menyakiti ataupun mengkhianati? (PERHATIAN ‼️ BEBERAPA PART DALAM CERITA INI SUDAH DI HAPUS OLEH PENULIS DAN BISA DI BACA DI KARYAKARSA. TERIMAKASIH.)
STROBERI DAN KOPI by Calamummeum
Calamummeum
  • WpView
    Reads 2,963,794
  • WpVote
    Votes 221,459
  • WpPart
    Parts 58
[Season kedua dari : Do you remember your first cup of coffee] Bahwasanya setelah patah dan hancur lebur bersama kehilangan bertubi-tubi yang ia rasakan di masa lalu, sebuah luka amat besar masih menghuni hatinya. Medhya sadar bahwa hatinya tak siap menerima lelaki lain hingga ia menolak lamaran Akbarra Hadinata, yang bertahun-tahun menunggunya dengan sabar. Lalu, bagaimana bisa insiden penolakan itu justru berujung dengan pertemuan yang tidak terduga? Medhya tidak tahu, ini disebut karma atau kutukan. Yang manapun itu, sama-sama tidak menyenangkan. Sebab, ketika masa lalu yang menyedihkan itu datang, satu persatu luka Medhya yang telah sembuh kembali berlubang. Semuanya berantakan. Pertanyaannya, jika dulu lelaki itu menghancurkannya sedemikian rupa, apakah kali ini ia mampu menebus kesalahannya ; seperti apa yang ia janjikan? Atau justru, Medhya akan hancur lagi, lebih parah dari empat tahun lalu? "Sudah cukup main-mainnya. Sekarang, saatnya kamu kembali denganku, Zaline." Sialnya, Medhya masih berdebar-debar ketika menatap matanya yang kebiruan. Hati Medhya masih mendamba lelaki itu dengan sangat. Petaka. Benar-benar petaka. ❗Warning : bab 57-60 sudah dihapus. Bisa dibaca di karyakarsa jika berkenan. Terimakasih 🙏
Ruang ; Kursi dan jendela by Calamummeum
Calamummeum
  • WpView
    Reads 2,151,314
  • WpVote
    Votes 242,563
  • WpPart
    Parts 53
Tolong! Rubiana Mentari tertimbun tanah galiannya sendiri setelah membuat ulah dengan Tuan muda Arkaish Dewanggala, the one and only, bujang idaman kaum sosialita yang berdarah ningrat dan hobi gonta-ganti perempuan! Awalnya, Bia cuma ingin mengacaukan rencana perjodohan kakak tirinya, Jistara, dengan cara mencium Arkaish didepan umum, lalu mengaku cinta setengah mati dengan lelaki buaya yang hobi membuat Bia mual itu! Dia cuma ingin membuat kakak tiri dan juga Papinya malu! Nggak lebih! Ini semacam aksi balas dendam dadakan dan super nekat! Dan, ya. Memang betul setelahnya, rencana perjodohan Jistara gagal total. Bia puas sekali melihat Jistara si anak manja menangis sesenggukan karena lelaki idamannya di sosor duluan. Tapi, hidup Bia juga ikut amburadul! Ya ampun! "Kalau begitu, kita jodohkan saja mereka." T-tunggu. Tunggu dulu! Siapa yang akan di jodohkan dengan siapa?! "Kalian bersedia, kan?" Apa?! K-kenapa ... Semua orang menatapnya begitu?! "S-saya--" "Kami memang memutuskan untuk pacaran." Hah?! Bia menoleh. Menatap si brengsek yang sedang tersenyum tipis sambil melanjutkan. "Kami akan saling mengenal dulu. Iya, kan?" Lelaki itu menggenggam tangannya lantas tersenyum lagi. HARUSNYA TIDAK BEGINI! Tidak! Ini tidak benar! Baik. Tenang, Bia. Tenang. Jangan panik! Mari kita cari solusinya. Pertama-tama, tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan. Ya, bagus. Tujuannya sekarang sudah jelas ; Bia akan menyusun beribu rencana agar lelaki itu muak dengannya lalu memutuskan hubungan secepat mungkin. Itu mudah! Bia pasti bisa melakukannya! Warning : sepuluh part terakhir sudah di hapus. Silahkan dibaca di karyakarsa. Terimakasih.
Do you remember your first cup of coffee? by Calamummeum
Calamummeum
  • WpView
    Reads 1,805,446
  • WpVote
    Votes 167,719
  • WpPart
    Parts 57
[SELESAI] "Lo ngomong langsung ke dia?" Medhya mengangguk mantap. "Bilang kalau lo suka sama dia?" Ia mengangguk lagi. "Yang lo maksud itu, Ginan Satyatama yang ada dipikiran gue, kan?" Medhya menyerngit. "Memang, ada berapa Ginan Satyatama di kantor kamu?" Gadis itu balik bertanya. "Ya ... satu, sih." Sang teman garuk-garuk kepala. "Maksud gue. Elo ini ..." ia mengangkat telunjuk kearah pelipis, memutar-mutarnya dengan perlahan. "... sinting?" Medhya menggeleng santai. "Aku waras. Seenggaknya, sampai detik ini, masih." Sang teman menghela napas panjang. "Pantesan tiap papasan, dia selalu ngelihat gue kayak ngelihat tai kucing. Ternyata ini semua gara-gara elo." Medhya nyengir. "Terus gimana lagi sekarang?" Adinda bertanya lagi. Ia mendekat pada Medhya yang kini bersandar di kursi ruang tengah kontrakan. "Nyerah?" Medhya langsung menoleh. "Mana mungkin," ujarnya pendek, senyum-senyum. "Dia nggak nolak aku. Kenapa aku harus menyerah?" Betul. Ginan Satyatama tak pernah menolaknya. Saat mendengar pengakuannya, lelaki itu hanya menatapnya datar, lalu mengatakan beberapa kalimat yang tidak mengandung sedikitpun penolakan. Itu artinya, kesempatan Medhya masih terbuka lebar. Masih banyak hari yang tersedia untuk menyatakan kembali perasaannya pada Ginan Satyatama. Jadi, bagaimana bisa Medhya menyerah kalau kisah mereka bahkan belum dimulai sama sekali?