LoVeLG23
- Reads 49,610
- Votes 3,230
- Parts 30
[COMPLETED]
Gawin terengah-engah, dadanya naik turun dengan kasar. Dia sudah mengeluarkan semua yang terpendam. Kini dia menunggu. Menunggu reaksi, jawaban, apa pun. Tapi yang dia dapatkan hanyalah keheningan dan tatapan yang sama tenangnya. Joss meletakkan gelasnya, lalu dengan gerakan yang tidak terduga, sebuah senyum tipis-sangat tipis-terbentuk di sudut bibirnya.
Senyum itu adalah bensin yang disiramkan ke api. "Jawab gue, brengsek!" raung Gawin, kehilangan kontrol. Dia maju selangkah, tangannya terangkat, entah untuk menarik kerah baju Joss atau melakukan hal lain yang lebih nekat.
Tapi dia tidak sempat. Joss bergerak lebih dulu. Pria itu berdiri dari kursinya dalam satu gerakan yang begitu luwes dan cepat. Sebelum Gawin sempat bereaksi, dua tangan kokoh telah mencengkeram lengannya dan menariknya maju. Detik berikutnya, Gawin sudah berada dalam pelukan erat Joss, wajahnya terbenam di dada bidang pria itu.