"Dendam tak pernah menemukan ujungnya. Luka yang tak kasat mata ini, hanya akan selalu menyisakan sebuah bekas." Baginya, kata maaf hanyalah pelarian. Sebuah alasan agar seseorang merasa 'cukup' dengan luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Namun, dunia tidak berjalan dengan aturan yang ia pahami. Bagi mereka, memaafkan adalah kunci kedamaian. Tapi, apakah kedamaian itu adil? Bagaimana dengan perih yang ia tanggung? "Maaf tidak pernah cukup," katanya dengan mata penuh kebencian. "Kata itu tidak akan mengembalikan apa yang telah sepenuhnya hilang." "Mata dibalas mata. Nyawa dibalas nyawa. Tapi sakit, cukup dibalas maaf? Apa itu tidak terlalu kejam?" !¡ Peringatan ¡! I.) Mengandung beberapa adegan kekerasan serta perkataan kasar. II.) Keseluruhan cerita (Alur, Nama tokoh, Tempat/Latar belakang, dan Cover/Sampul buku) murni dari pemikiran saya sendiri (selaku pengarang/penulis buku.) III.) Hanya Fanfict semata, jadi. Tidak ada sangkut pautnya dengan animasi sebenarnya. IV.) Dapat menerima kritik dan saran dari beberapa pihak (Pembaca, sesama pengarang/penulis, serta lainnya.). Asal tidak melakukan tindakan menghujat tanpa sebab, ataupun saran berupa 'plagiatisme' karya orang lain. V.) Terinspirasi boleh, asal tidak Plagiat karya orang lain tanpa izin. VI.) Gambar diperoleh, didapatkan, ataupun terinspirasi dari beberapa aplikasi sosial media (Berupa Tiktok, Instagram, Pinterest, X (sebelumnya Twitter), serta Webtoon (komik official Monsta) VII.) Silahkan tinggalkan bekas jejak mu dengan meninggalkan sebuah vote, dan komen. VIII.) Jika merasa karya ini dapat menginspirasi kamu sendiri atau orang lain. Jangan lupa untuk menandai (tag) akun/username pengarang/penulis yang menjadi inspirasi kamu yaww! Mulai : 5 - Mei - 2024 Selesai : 00 - 00 - 00 Salam penuh cinta dari : 𝒩 . . . Pengarang "Coretan Pena Sang Sulung" - CPSS