cafterpickler's Reading List
7 stories
Kita Semua Sama by 28mahesa
Kita Semua Sama
28mahesa
  • Reads 144
  • Votes 10
  • Parts 1
Sebuah cerita pendek hasil pemikiran seorang anak SD. Cerita yang sangat sederhana, tentang rasisme dan bullying anak sekolah menengah. Jadilah kuat, tapi jangan lupa untuk menjadi baik. Karena hati siapapun bisa luluh dengan sedikit ketulusanmu.
Semesta Monokrom by 28mahesa
Semesta Monokrom
28mahesa
  • Reads 36
  • Votes 4
  • Parts 2
"Monokrom, mungkin kata yang tepat untuk masa depan kita." "Tidak. Aku tidak akan membiarkan makhluk itu merenggut warna dunia kita!" Katakanlah soulmate itu nyata. Belahan jiwamu sedang menunggumu di suatu titik di bumi ini. Hanya saja, kalian belum dipertemukan. Tapi ada satu petunjuk yang diberikan pada orang yang tulus mencari cinta. Sejak lahir kita hanya melihat dunia ini dalam satu spektrum warna, monokrom. Tapi saat kau bersentuhan untuk pertama kalinya dengan soulmatemu, saat itulah duniamu berwarna. Setelah sekian lama melihat hitam putih dan kelabu, kau akhirnya bisa melihat merah, biru, kuning, dan warna-warna langit lainnya. Aku tidak begitu mempercayai dongeng ini. Tapi saat aku bertabrakan dengannya di koridor sekolah, aku menyaksikan keajaiban. Seluruh duniaku berubah menjadi berwarna. Aku sangat terkejut hingga tak percaya dengan apa yang ada di depan mataku. Jadi aku bertanya padanya untuk memastikan. "Apakah kau melihatnya juga?" "Melihat apa?" Saat itu, entah semesta yang sedang bercanda, atau ada kecacatan dalam keajaiban ini. #inibukanromance #inijugabukanteenfiction #inifantasiyangdilakonkanolehremaja #inifantasidandrama
Netra Anugerah : Amor Fati by 28mahesa
Netra Anugerah : Amor Fati
28mahesa
  • Reads 442
  • Votes 40
  • Parts 10
'Amor' berarti 'Cinta'. 'Fati' berarti 'Takdir'. 'Amor Fati' berarti 'Mencintai Takdir'. Tidak semua hal dapat diusahakan oleh manusia. Ada kalanya kita harus menerima segala sesuatu yang telah terjadi dan ditakdirkan oleh Tuhan. Tidak hanya menerima, tapi juga mencintai. ... Kumpulan cerpen tentang tokoh-tokoh di dalam Seri Netra Anugerah. Tentang cara mereka mencintai kekasih, mencintai sahabat, mencintai keluarga, mencintai dunia, juga mencintai takdir. Tentang cinta dan takdir yang pahit dengan segala kesedihan dan dukanya. Tentang cinta dan takdir yang manis dengan segala kebahagiaan dan citanya. "Apa yang terkatakan, akan segera lenyap. Apa yang tertulis akan menjadi abadi."
Cosmos : Semesta Tanpa Dirimu by 28mahesa
Cosmos : Semesta Tanpa Dirimu
28mahesa
  • Reads 357
  • Votes 30
  • Parts 10
"Selamat datang di Cosmos! Ada yang bisa kami bantu?" "Saya ingin melihat UY Scuti dan Andromeda." "... siapa orang hilang yang harus kami temukan?" Ara kecil punya mimpi untuk meninggalkan kotanya dan pergi ke Tenggara. Tujuannya hanya satu: menemukan kakaknya, Shira. Sang kakak yang pergi ke Tenggara untuk kuliah berjanji bahwa ia akan kembali dalam waktu satu tahun. Namun sudah lima tahun berlalu, kakaknya tidak juga kembali dan malah menghilang tanpa kabar. Saat Ara meminta bantuan, petugas Pusat Catatan Sipil malah berkata, "Tidak pernah ada orang yang bernama Shira Canisa di negara ini." Seluruh dunia, bahkan ayahnya sendiri, tampaknya melupakan keberadaan Shira. Hanya Ara seorang yang memiliki kenangan tentangnya. Ara yang putus asa tiba-tiba dipertemukan dengan Suhail, makhluk paling ekstrovert di tempat Ara bersekolah. Sifat bebas Suhail membuatnya mudah akrab dengan Ara yang kaku. Hingga suatu hari, ia membawa Ara yang gemar astronomi ke sebuah toko teleskop bernama Cosmos. Alias 'Cosmos', yang juga dikenal sebagai organisasi bawah tanah yang bertujuan untuk menemukan orang hilang.
Netra Anugerah : Akademi Dwiastara by 28mahesa
Netra Anugerah : Akademi Dwiastara
28mahesa
  • Reads 5,659
  • Votes 449
  • Parts 27
BUKU '1' SERIAL NETRA ANUGERAH . . . . . . Namaku Mona. Mona Zaina Kala. Aku lahir dari keluarga penyihir. Ayahku seorang Wizard dan Ibuku seorang Enchanter. Ketiga adikku, Bella, Ginerva, dan Lisa, adalah calon penyihir berbakat. Semua anggota keluargaku adalah penyihir. Tapi aku tidak bisa menggunakan sihir sama sekali. Untungnya, aku tidak sendiri dalam kondisi aneh ini. Sahabatku, Aimee, Farren, Diandra, dan Agnila juga belum bisa menggunakan sihir di usia 15 tahun. Kami berlima sudah menerima kenyataan dan bersiap dengan kemungkinan terburuk, menjadi manusia Tanpa Faksi. Namun siapa yang menyangka, Semesta berkata lain. Pada hari Upacara Pemberian Anugerah dan Pembagian Faksi, darah kami mengalir pada batu Bulan Hitam yang membuat kami menjadi anggota Faksi misterius yang tidak pernah terdengar di seluruh Kerajaan Pertiwi. Lima orang yang tadinya diremehkan karena tidak bisa menggunakan sihir, kini menjadi siswa Akademi Dwiastara, dengan petualangan luar biasa yang menanti. Menjinakkan naga, memasuki Dimensi Lukisan, melawan pasukan teroris, dan menyelamatkan Kerajaan. . . . . . . . . . . . . Buku 1 Selesai Akan bersambung ke Buku 2 Netra Anugerah : Festival Nusantara
Aeolian by 28mahesa
Aeolian
28mahesa
  • Reads 1,553
  • Votes 171
  • Parts 50
Seurai puisi untuk menemani senjamu, dan mungkin akan sedikit menyentuh hati kecilmu.
Netra Anugerah : Yang Tersisa Hanya Angkara by 28mahesa
Netra Anugerah : Yang Tersisa Hanya Angkara
28mahesa
  • Reads 181
  • Votes 14
  • Parts 3
Kepada para ngengat pendamba cahaya, Kepada para ilalang pengalas jalanan, Kepada para jiwa yang terkucilkan, Andaikata engkau perlu dibunuh hanya karena sekedar hidup, Kudoakan agar kematian menjadi sosok yang lebih hangat dibanding dunia yang kejam ini. ... Ia tak selalu dipanggil Angkara. Dulu ia pernah dipanggil sebagai 'manusia', seorang teman, keluarga, seseorang yang pernah dicinta dan mencinta. Ia adalah sosok nyata dari rusaknya alunan takdir oleh tangan-tangan yang serakah. Ia adalah luka yang mencoba untuk sembuh, meski kehidupan terus mencabik-cabiknya, mengambil segala hal yang ia miliki. Tidak, ini bukan tentang Angkara, Iblis Pembawa Mimpi Buruk. Ini adalah cerita tentang Tibra Agashtiya, Si Anak Kutukan yang mendambakan Anugerah. Tentang ia yang setelah penderitaan yang begitu panjang, akhirnya berhasil menemukan kedamaian. Lalu ia kehilangan kedamaian itu, lagi. Sehingga yang tersisa hanya Angkara.