Luna tumbuh di balik tembok megah keluarga mereka-dikelilingi enam kakak laki-laki yang terlalu posesif. Zen (37) - Dosen tampan berkacamata dengan senyum manis, yang membatalkan pertunangannya dengan wanita bangsawan karena tak ada yang bisa menggantikan Luna. Tangannya yang lembut memeriksa tugas Luna di siang hari-dan menjelajahi garis terlarang di malam hari. Juan (35) - CEO dingin yang menolak semua lamaran. Bisnis adalah satu-satunya cintanya... sampai dia memaksa Luna hadir di setiap "rapat" larut malam di kantornya. Albert (34) - Pelukis dunia yang hanya menemukan inspirasi dalam bentuk Luna. Obsesi diamnya menetes seperti tinta di setiap kanvas-dan melodi pianonya membisikkan apa yang tak bisa diucapkan. Nicho (32) - Aktor idola bangsa yang menulis fantasi tentang Luna. Senyum cerianya menyembunyikan kebenaran gelap: setiap akting pemenang penghargaan adalah surat cinta yang tak boleh dimengerti dunia. Will (29) - Bintang basket kasar yang "melatihnya" terlalu keras. Motor sport hitamnya yang meraung bukan satu-satunya yang membuat Luna gemetar di antara pahanya saat dia membawa Luna pulang. Oliver (27) - Desainer ceria yang menjahit nama Luna di setiap koleksinya. Tingkah kekanakannya menutupi kenyataan: dia sama manipulatifnya dengan yang lain-dan "pengukuran pribadi"-nya selalu membutuhkan waktu berdua. "Mereka membesarkanmu. Mereka memujamu. Dan malam ini... mereka akan memastikan kau tak pernah lupa milik siapa kau sebenarnya."