"Gue inget kita pernah ketemu sebelumnya." Namanya Ayesha Gabriella. Gadis bisu yang tumbuh dewasa tanpa sosok Ibu. Ia lahir dengan berjuta harapan besar yang di berikan oleh Bapaknya. Hidup yang tadinya sendu karena tak banyak orang yang mau berteman dengannya, kini berubah menjadi berwarna saat datang seorang murid berhijab yang mau menjadi temannya. Dan... sosok lelaki bertubuh atletis penyuka musik itu juga datang melukiskan memori percikan indah pada hidupnya. "Waktu terkahir gue tawuran, gue sempet lihat lo berdiri di balik pohon kayak orang linglung. Kalo orang lain mungkin lihat remaja tawuran ya pergi kalang kabut, cari bantuan kek atau apa, lah lo? Malah nonton." "Tapi di pikir-pikir, ribet juga setiap gue ngomong dan lo harus nulis jawaban. Gimana cara mudah buat ngatasinnya?" "Kalau begitu, belajar BISINDO. Karena dengan itu kamu bisa lebih cepat memahami gerakan isyaratku." Jawab Ayesha pada secarik kertas. --------------------------------- [Fiksi remaja, Sekolah, Angst] --------------------------------- Siapin mental, tissue, dan camilan kalian buat baca cerita ini okeyy... ⚠️HARAP REFRESH CERITA SEBELUM MEMBACA!!! [UPDATE SETIAP HARI RABU] [ON GOING] [BIJAKLAH DALAM MEMBACA] *terdapat kata-kata kasar *mohon maaf, masih terdapat kesalahan dalam penulisan *belum revisi Cerita ini hanya fiksi belaka, maaf jika ada kesamaan nama tokoh, judul, ataupun alur cerita. Cerita ini murni hasil pemikiran saya. Writen originally by : orangesunset18 Cover by : Canva Mulai : Senin, 5 Februari 2024 Tamat :

WARNING❗️Maaf, cerita ini agak hambar ya 😌 •Typo dan penanda wacana bersepah sebab tak edit lagi. Baca lah dulu yang versi typo ya. Maaf. Tengku Arifin x Balqis Surfina Tengku Arifin - Pemilik TA Airline & TA Corporation, 25 Tahun Balqis Surfina - Pemilik Restoran 'Your Home' , 29 Tahun - You call it madness, i call it love - Demi meneruskan legasi keluarga, dia terpaksa meninggalkan kerjayanya sebagai seorang tentera. Bergerak menjadi seorang ahli perniagaan itu tidak mudah apalagi itu bukan bidang yang dia minati. Demi kehendak keluarga, dia tunaikan juga. Dia fikir menguruskan perniagaan itu sudah cukup susah, ternyata berhadapan dengan 'orang gila' itu lebih susah sehingga membuatkan dia rasa hendak campak ke planet lain. " Hai, nak kahwin dengan saya tak? " - Balqis Surfina " Cermin dekat rumah kau da retak sangat ke sampai tak malu nak ajak kahwin? " - Tengku Arifin " Sebab tak malulah saya ajak ni. Limited tau perempuan macam saya ni. Perempuan macam saya ada satu orang je dekat dunia ni. Mana nak cari lagi " - Balqis Surfina " Sebab ada kau seorang dekat dunia ni lah lagi aku tak nak. Aku sanggup lompat dari bangunan dari kahwin dengan kau. Tak ingin aku kahwin dengan perempuan tua macam kau " - Tengku Arifin Hidup tenang jadi kacau bilau dengan kehadiran wanita yang yang tak habis-habis mengajaknya berkahwin. " Awak tahu tak rumah apa paling indah " - Balqis Surfina " Apa? " - Tengku Arifin " Rumah tangga yang bakal kita bina cia cia cia " - Balqis Surfina Rasanya dia yang perlu pindah ke planet lain kerana tidak tahan asyik 'diganggu' saja. Mampukah Balqis merobohkan tembok kukuh yang dibina oleh Tengku Arifin dalam hatinya dengan kehadiran seseorang dari masa lalu Tengku Arifin? Adakah Balqis akan mempunyai peluang untuk merasakan 'cinta abadi' yang dia tidak pernah rasakan selama ini?