PacarScara12
Kalian percaya kalau hidup itu adalah sebuah nikmat yang sangat berarti dan tidak bisa dibandingkan dengan semua hal. Namun, di sisi lain, ada orang yang merasa bahwa hidup hanyalah sebuah beban yang menyesakkan. Mereka menganggap dirinya terjebak dalam lingkaran yang tak berujung, di mana setiap hari terasa sama dan tak membawa arti. Bagi sebagian orang, hidup adalah hadiah; tapi bagi yang lain, hidup justru terasa seperti sebuah malapetaka. Pertanyaannya, apa yang sebenarnya membuat perbedaan itu muncul?
Aku sering bertanya-tanya, bagaimana mungkin satu kehidupan yang sama-sama diciptakan dengan penuh makna bisa dilihat begitu berbeda? Ada yang bangun setiap pagi dengan rasa syukur, penuh semangat mengejar harapan, sementara ada juga yang bangun dengan hati berat, seolah-olah cahaya matahari hanya mempertegas kegelapan dalam dirinya. Apakah itu karena jalan yang mereka lalui terlalu penuh luka? Ataukah karena mereka sudah terlalu lelah menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapan?
Mungkin, mereka yang merasa hidup adalah sebuah malapetaka bukan karena mereka tidak tahu arti syukur, tetapi karena hati mereka sudah terlalu sering terluka. Mereka mungkin pernah berharap, pernah bermimpi, dan pernah percaya pada kebahagiaan-namun semua itu berulang kali hancur di depan mata. Hingga akhirnya, luka yang menumpuk membuat mereka kehilangan cara untuk melihat hidup sebagai sebuah nikmat. Yang tersisa hanyalah perasaan hampa, sepi, dan pertanyaan tanpa jawaban.