Dark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** Menjadi anak yang dibuang kemudian diadopsi oleh keluarga Byrnison sejak usianya 8 tahun. Emma mulai mensyukuri kehidupannya. Sampai pada titik di mana keluarga harmonis mereka mulai hancur karena ulah dirinya sebagai anak angkat. "Di antara aku dan Sean mana yang paling kau sayangi?" Joe menggenggam tangan kanannya, menatapnya penuh harap. Sean merangkul bahu Emma dan menyandarkan kepalanya di bahu Emma. "Kau pasti memilihku 'kan? Bukan Joe." Atau mungkin, karena ulah kedua saudara tirinya yang punya hasrat gila dalam memiliki dirinya. Kedua pria yang merupakan adik tirinya itu saling bersaing. Entah dengan cara kotor pun tak apa, asal bisa mendapatkannya. Emma menutup kedua telinganya dengan tangannya yang gemetar. Matanya tertutup rapat tak mau melihat bagaimana kedua pria di depannya ini saling menyerang satu sama lain. "Joe! Sean! Hentikan semua ini!"

Dark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** 10 tahun sudah berlalu sejak hari di mana dirinya menjadi korban pemerkosaan oleh tiga lelaki yang bahkan tidak begitu dikenalnya. Karena strata sosial yang tinggi. Ketiganya mendapat hukuman yang sama sekali tidak bisa dibilang adil. "Aku pemiliknya," titah Jeremy mutlak. Genggaman Harvey menguat pada pena yang ada ditangannya, seakan bersiap menikam Jeremy. "Aku yang pertama kali menemukannya. Dia milikku!" "Pertengkaran yang konyol." Adam mendengus meremehkan. Dia terlihat lebih tenang dari pada keduanya. "Wanita itu sudah memilih, dan aku yang dia pilih." Kalau pengadilan tidak bisa menghukum ketiga penjahat itu dengan benar. Bukankah korban yang hidupnya sudah dihancurkan harus turun tangan sendiri untuk bertindak? Jeremy, Harvey, Adam. Ayo mulai permainan di mana kalian harus saling membunuh satu sama lain, agar bisa mendapatkan piala penuh darah yang kalian ingin miliki seorang diri.

Dark Side Series WARNING! Rating 24+ Rape, Mature, Angst 🚫Not Children *** "Kau mau bawa dia kabur ke mana, hah?!" Sorot tatapan tajam Stefan tertuju pada pria yang berstatus sebagai kakak tirinya. "Yang jelas bukan ke Praha," Damon mengedikan bahunya, "karena itu tempat di mana kau ingin menculik Elena ke sana." Damon mengarahkan senapannya tepat di pelipis Stefan, begitu juga sebaliknya. "Hmmpp!" Elena mencoba berteriak meski mulutnya masih tertutupi kain yang diikatkan Damon. Dia mencoba melepaskan tali tambang pada pergelangan tangannya, hingga sedikit mengeluarkan darah. Kenapa... hubungan pertemanannya dengan kedua kakak beradik itu bisa jadi seperti ini?