Di tengah pesona kota Istanbul yang membentang di dua benua, terdapat kontradiksi antara tradisi konservatif dan modernitas yang mendesak. Di sini, hidup Leyla, seorang jurnalis perempuan yang berani menantang batasan yang ditetapkan oleh masyarakat. Leyla tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi kehormatan keluarga, tetapi ia menyimpan luka lama: pelecehan seksual yang dialaminya oleh seorang figur religius saat ia masih remaja. Trauma itu tertanam dalam diamnya selama bertahun-tahun. Leyla berhubungan dengan tiga sahabatnya: Fatma, seorang aktivis hak perempuan yang berani menentang undang-undang patriarkal; Elif, seorang seniman yang hidup dalam bayang-bayang perceraian dan tekanan keluarga; dan Can, seorang imam muda progresif yang mempertanyakan keyakinannya. Mereka berbagi kisah hidup dan rahasia masing-masing, sambil mencoba bertahan di tengah masyarakat yang terus berubah. Leyla bertemu dengan Andreas, seorang pendeta Ortodoks yang meninggalkan jubah religiusnya setelah menyaksikan ketidakadilan dalam sistem agama yang korup. Andreas, yang kini bekerja untuk organisasi HAM, membantu perempuan korban kekerasan seksual. Melalui Sama, Leyla menemukan keberanian untuk menggali kembali trauma lamanya dan mengungkap jaringan kekerasan yang melibatkan tokoh-tokoh penting di lingkup religius dan politik Istanbul. Melalui perjalanan ini, Leyla belajar bahwa kebebasan bukanlah sesuatu yang diberikan, melainkan diperjuangkan. Sama, di sisi lain, menghadapi dilema: bisakah ia membangun kembali keyakinannya, atau akankah ia terus menjadi pemberontak tanpa akar?. Attention ⚠️ (Semua dialog yang berhubungan langsung dengan orang asing, sebenarnya percakapan tersebut berlangsung dalam bahasa Inggris)