Pembunuh meneror Ibukota. Dalam tiga bulan terakhir, tiga pembunuhan terhadap pasutri di tiga wilayah berbeda di Ibukota namun dengan ciri khas pembunuhan yang sama. Peristiwa pembunuhan-pembunuhan ini menyebabkan keresahan publik sekaligus membuat kepolisian menjadi sorotan media dan masyarakat karena belum juga menemukan titik terang tentang ketiga kasus tersebut. Menjawab keresahan publik dan kritik media, kepolisian membentuk sebuah tim satuan tugas yang diketuai oleh Sagara Abdi Baskara yang berpengalaman dalam mengusut tindak kejahatan berat di Interpol. Tim bergerak cepat memburu sang pembunuh, namun pembunuh kembali terjadi di wilayah kota lain.

Ketika mantan Panglima TNI sekaligus mantan Presiden Mandala Aryasetya mendapatkan ancaman pembunuhan terhadap seluruh keluarganya, sosok negarawan yang datang dari keluarga konglomerat itu memutuskan untuk mengaktifkan regu Adhiyaksa yang merupakan kelompok elit rahasia berisikan anggota tentara dengan kemampuan individu tingkat tinggi dan memiliki level kekuatan fisik diatas rata-rata. Mikayla Puspa Aryasetya terpaksa harus kembali ke Indonesia, meninggalkan karir modelingnya di Amerika Serikat yang sedang menanjak. Drama kepulangan "paksa" ini mempertemukannya dengan Kapten Nalendra Zayyan Mahawira, putra tunggal Panglima TNI yang sedang menjabat, Atharya Mahawira. Tanpa ada angin dan hujan, Mandala dan Atharya tiba-tiba saja mengatur perjodohan untuk Mika dan Ale yang tentu saja membuat Mika uring-uringan, sementara Ale cenderung tidak peduli dan hanya menurut saja. Perjodohan dari dua keluarga Konglomerat itu menarik perhatian masyarakat luas, apalagi ketika kakak Mika masuk dalam bursa calon Wakil Presiden yang membuat semakin banyak mata menyorot pada tujuan kedua keluarga itu mengatur perjodohan untuk Mika dan Ale. Sementara itu, musuh-musuh tidak terlihat mulai kepanasan saat dua keluarga kuat itu berniat memperkuat dominasi mereka melalui perjodohan. Penembakan, bom bunuh diri, penyerangan dan kecelakaan mencurigakan mulai terjadi setelahnya.