Sahabat merupakan salah satu kebahagiaan dan membuat kita tertawa walaupun dia tau bahwa dirimu sedang terluka, sahabat tidak pernah membiarkan orang lain melukaimu dia selalu ada untuk kita dimanapun kita berada pasti ada sahabat di sisi kita. "kenapa kalian selalu bersama? dimana pun kalian berada." tanya seorang lelaki itu melihat seorang perempuan selalu bersama saat mereka terus berempat. "karena kami berempat sahabat yang selalu ada untuk kita di saat kita sedang kesusahan maupun senang, dia selalu ada untuk kita." jawab salah satu perempuan itu, perempuan itu ialah Syifa "sahabat itu membuat kita bahagia disaat salah satu dari sahabatnya sedang sedih ia selalu membuat kita tertawa walaupun dia tau bahwa salah satu dari sahabatnya sedang banyak masalah, ia selalu ada untuk kita." sambung Clara membuat lelaki itu paham. "semoga kalian bisa persahabatan selamanya sampai Allah memanggil kalian." kata lelaki itu, lelaki itu mulai pergi meninggalkan mereka berempat "jangan membiarkan dirinya terluka karena kesalahan paham, dia hanya butuh dirimu untuk mengertikan dirinya bahwa dia sedang terluka." _Clara putri alicia manulu_ "Jangan menyakiti sahabatmu sendiri, karena dia sangat berharga untuk dirimu." _Syifa aulia putri jannah_

Gus Raden Kian Askar Al-Assegaf, pewaris Pesantren Al-Mumtaz sekaligus CEO sebuah perusahaan ternama dan dosen muda di universitas potensi utama, menjalani kehidupan yang tenang namun penuh rahasia. Di balik sosoknya yang berwibawa dan disegani banyak kalangan, tersembunyi sebuah ikatan suci yang tak diketahui siapa pun-bahkan oleh sang pengantin wanita sendiri. Hanya keluarga, saudara serta sahabatnya Ia menikahi Aisha Elnora Safiyyah Al-Farizei melalui perjodohan yang diatur keluarga. Akad digelar dalam diam, tanpa pesta, tanpa pengumuman. Aisha, mahasiswi di universitas potensi utama tempat Gus Askar mengajar, tak pernah tahu bahwa dirinya telah sah menjadi istri sang Gus. Tanpa sadar, setiap langkah Aisha diawasi dengan penuh kasih oleh suaminya sendiri, yang memilih diam demi menjaga amanah keluarga dan menanti waktu yang tepat untuk membuka kebenaran. Di antara tembok pesantren, ruang kelas, dan koridor perusahaan, kisah mereka berjalan di antara takdir, rahasia, dan cinta yang perlahan tumbuh dalam diam.