YaraaAraiysa
Di sebuah ruangan yang tenggelam dalam gelap, hanya diterangi oleh sinar rembulan yang remang-remang menembus tirai putih tipis di jendela besar. Cahaya itu redup, menari pelan di atas lantai yang dingin, seakan enggan mengusir bayang-bayang yang bersarang di setiap sudut. Ruangan itu luas, namun sunyi mencekam, seolah udara di dalamnya membeku bersama rasa yang mengendap.
Udara dingin menyelimuti, membawa aroma kelembaban yang samar, dan di setiap sudutnya, keheningan yang melilit hanya terpecah oleh gema isak tangis yang penuh kepedihan. Suara itu, lirih namun menusuk, bergema seperti luka yang tak kunjung sembuh, mengisi kekosongan dengan serpihan kehancuran. Segalanya terasa begitu hampa, seolah ruangan itu menyerap semua kebahagiaan, meninggalkan hanya jejak duka yang melayang di udara.
Apa yang terjadi??