Soviet, a young prince on the brink of manhood, was bound by duty to marry the woman his father had chosen-a union that would secure peace and protect their kingdom from war. Everything was unfolding exactly as the king had planned, until a painter arrived at the palace to capture the prince's likeness. One man. One portrait. And in a single moment, everything his father had built began to unravel. Warning -smut

Apakah kalian percaya bahwa perang itu membawa penderitaan? Ya, tentu saja. Dua orang anak kecil yang belum memasuki fase remaja juga dipaksa ikut berperang untuk membela tanah kelahirannya dari sang lawan yang menginginkan menguasai seluruh wilayahnya. Dari banyaknya remaja, orangtua, anak kecil, dan bahkan beberapa perempuan yang ikut serta dalam pembelaan habis-habisan-- ini adalah kisah Third Reich dan USSR anak kecil berumur dua belas tahun harus putus sekolah demi membela negaranya. "Apakah kalian masih ingin bersekolah?!" "Ya!" "Maka kalahkan musuh di depan." Ketika perang berakhir salah satu dari dua anak kecil yang selalu bersama sejak kecil, menghilang tanpa jejak, dari ribuan anak-anak yang ikut berperang, tersisa hanya kurang lebih lima puluh orang. ⚠️17+ ⚠️NOVEL SEJARAH. ⚠️fiksi belaka, hanya rangkaian kalimat yang dipikirkan oleh saya. ⚠️tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. ⚠️no copy. ⚠️karena sudah membaca ⚠️ berarti anda paham. ⚠️WORLD BUILDING ⚠️