Seri Netra Anugerah
5 stories
Netra Anugerah : Akademi Dwiastara by 28mahesa
28mahesa
  • WpView
    Reads 6,113
  • WpVote
    Votes 485
  • WpPart
    Parts 27
BUKU '1' SERIAL NETRA ANUGERAH . . . . . . Namaku Mona. Mona Zaina Kala. Aku lahir dari keluarga penyihir. Ayahku seorang Wizard dan Ibuku seorang Enchanter. Ketiga adikku, Bella, Ginerva, dan Lisa, adalah calon penyihir berbakat. Semua anggota keluargaku adalah penyihir. Tapi aku tidak bisa menggunakan sihir sama sekali. Untungnya, aku tidak sendiri dalam kondisi aneh ini. Sahabatku, Aimee, Farren, Diandra, dan Agnila juga belum bisa menggunakan sihir di usia 15 tahun. Kami berlima sudah menerima kenyataan dan bersiap dengan kemungkinan terburuk, menjadi manusia Tanpa Faksi. Namun siapa yang menyangka, Semesta berkata lain. Pada hari Upacara Pemberian Anugerah dan Pembagian Faksi, darah kami mengalir pada batu Bulan Hitam yang membuat kami menjadi anggota Faksi misterius yang tidak pernah terdengar di seluruh Kerajaan Pertiwi. Lima orang yang tadinya diremehkan karena tidak bisa menggunakan sihir, kini menjadi siswa Akademi Dwiastara, dengan petualangan luar biasa yang menanti. Menjinakkan naga, memasuki Dimensi Lukisan, melawan pasukan teroris, dan menyelamatkan Kerajaan. . . . . . . . . . . . . Buku 1 Selesai Akan bersambung ke Buku 2 Netra Anugerah : Festival Nusantara
Netra Anugerah : Festival Nusantara by 28mahesa
28mahesa
  • WpView
    Reads 3,634
  • WpVote
    Votes 378
  • WpPart
    Parts 33
BUKU '2' SERIAL NETRA ANUGERAH . . . . . Namaku Mona. Mona Zaina Kala. Aku adalah seorang penyihir Faksi Ancient Grace yang tengah menempuh pendidikan di Akademi Dwiastara. Tak berselang lama setelah sekolah kami diserang oleh kelompok teroris internasional, Helianthus Fallen Grace, guru kami menyuruh kami untuk berpartisipasi dalam Festival Nusantara, festival tahunan termegah Kerajaan Pertiwi. Kami menjadi perwakilan Faksi Ancient Grace dalam kompetisi paling bergengsi di Festival Nusantara, Kompetisi Vishaka. Sebuah kompetisi di mana delapan orang perwakilan 16 Faksi akan bertarung untuk memperebutkan 'Puspa Agung' yang bisa mengabulkan permintaan. Sebuah kompetisi yang menyenangkan, bukan? ...harusnya begitu. Hingga ramalan tentang kehancuran Kerajaan Pertiwi menjadi kenyataan. Teman-teman baru yang kutemui di Festival bertarung habis-habisan untuk mendapatkan Puspa Agung, para pejabat tinggi negara memanfaatkan nyawa penyihir muda, Kaum Tanpa Faksi menciptakan gebrakan besar revolusi politik, Pakta Nirvana dan Hefalgra bergerak menyerang Pertiwi, dan aku beserta para sahabatku pun terjebak si tengah kekacauan ini. Kala kehancuran Kerajaan Pertiwi telah dipastikan, mampukah Puspa Agung mengabulkan permintaan untuk menyelamatkan negeri ini? Atau, mampukah kami, Ancient Grace, pelindung Kerajaan Pertiwi, melindungi tanah air kami dari kiamat?
Netra Anugerah : Yang Tersisa Hanya Angkara by 28mahesa
28mahesa
  • WpView
    Reads 213
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 4
Kepada para ngengat pendamba cahaya, Kepada para ilalang pengalas jalanan, Kepada para jiwa yang terkucilkan, Andaikata engkau perlu dibunuh hanya karena sekedar hidup, Kudoakan agar kematian menjadi sosok yang lebih hangat dibanding dunia yang kejam ini. ... Ia tak selalu dipanggil Angkara. Dulu ia pernah dipanggil sebagai 'manusia', seorang teman, keluarga, seseorang yang pernah dicinta dan mencinta. Ia adalah sosok nyata dari rusaknya alunan takdir oleh tangan-tangan yang serakah. Ia adalah luka yang mencoba untuk sembuh, meski kehidupan terus mencabik-cabiknya, mengambil segala hal yang ia miliki. Tidak, ini bukan tentang Angkara, Iblis Pembawa Mimpi Buruk. Ini adalah cerita tentang Tibra Agashtiya, Si Anak Kutukan yang mendambakan Anugerah. Tentang ia yang setelah penderitaan yang begitu panjang, akhirnya berhasil menemukan kedamaian. Lalu ia kehilangan kedamaian itu, lagi. Sehingga yang tersisa hanya Angkara.
Netra Anugerah : Amor Fati by 28mahesa
28mahesa
  • WpView
    Reads 601
  • WpVote
    Votes 49
  • WpPart
    Parts 13
'Amor' berarti 'Cinta'. 'Fati' berarti 'Takdir'. 'Amor Fati' berarti 'Mencintai Takdir'. Tidak semua hal dapat diusahakan oleh manusia. Ada kalanya kita harus menerima segala sesuatu yang telah terjadi dan ditakdirkan oleh Tuhan. Tidak hanya menerima, tapi juga mencintai. ... Kumpulan cerpen tentang tokoh-tokoh di dalam Seri Netra Anugerah. Tentang cara mereka mencintai kekasih, mencintai sahabat, mencintai keluarga, mencintai dunia, juga mencintai takdir. Tentang cinta dan takdir yang pahit dengan segala kesedihan dan dukanya. Tentang cinta dan takdir yang manis dengan segala kebahagiaan dan citanya. "Apa yang terkatakan, akan segera lenyap. Apa yang tertulis akan menjadi abadi."
Netra Anugerah : Air Mata Rembulan by 28mahesa
28mahesa
  • WpView
    Reads 74
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 2
Teruntuk, Ibuku tersayang, Ibu, aku sudah berjanji bahwa aku akan belajar dengan serius dan mulai mencari masa depan yang jelas. Demi Dewa, aku tidak pernah ingin mengingkari janji itu. Namun rasanya sulit untuk menjalani kehidupan sekolah yang normal saat aku sekelas dengan seseorang yang suka merakit bom di kolam milik kepala sekolahku, orang yang mendorongku dari atas menara 25 lantai, seseorang yang bisa melihat hantu dan berkata bahwa aku diikuti pengantin gentayangan, juga orang yang seenaknya mengganti namaku dan menyeretku ke dalam setiap masalahnya di sekolah ini. Ibu, bagaimana kabar ibu? Ibu baik-baik saja di sana, kan? Ibu sibuk, tidak? Kalau Ibu ada waktu luang, tolong datangi mereka dan minta mereka berhenti menggangguku. Kalau Ibu berhasil membuat mereka setidaknya pingsan atau kesurupan, aku janji aku akan belajar menerima ayah dan keluarga barunya. Oh, iya. Bu, karena kejadian di dermaga itu, aku masuk ke Faksi Ancient Grace! Yah, entah aku harus senang atau malah menyesal karena masuk ke Faksi aneh itu. Yang jelasnya, Ibu tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja di sini. Akan aku usahakan untuk memenuhi janjiku pada Ibu. Jadi jangan sedih, oke? Anakmu, Chandrika (sekarang teman sekelasku memanggilku Cendric) Ekawira. ... Tentang Cendric, serta masa lalu yang belum sanggup ia tinggalkan, dan tentang Cendric serta masa depan yang belum sanggup ia jalani. Kisah ini adalah tentang bagaimana Cendric belajar menerima hidup yang tidak sesuai ekspektasinya, tentang bagaimana Cendric belajar melawan badai yang selalu melandanya, dan tentang bagaimana Cendric belajar memahami air mata rembulan yang dititipkan padanya.