Di antara jeda dan diam, kata-kata ini lahir tanpa urutan. Tak ada bab, tak ada akhir. Hanya puisi-puisi yang tumbuh dari sisa perasaan yang enggan pergi.

Pernahkah kamu merasa ingin menyerah, sampai hidup terasa terlalu berat untuk diteruskan? Di ruang tunggu poli jiwa, kisah-kisah itu terlahir: tentang mereka yang hampir berhenti bernapas, namun justru menemukan alasan kecil untuk bertahan. Apa jadinya jika luka tidak lagi hanya milik kita, melainkan berubah menjadi jembatan untuk menyembuhkan orang lain? Harapan-Harapan Kecil lahir dari retakan jiwa, menuturkan perjalanan orang-orang yang berada di tepi keputusasaan, dan bagaimana mereka perlahan belajar menunda kematian demi menemukan kembali arti hidup. Bacalah dengan hati yang siap. Karena mungkin, satu halaman saja bisa menjadi alasanmu bertahan sehari lagi. --- ⚠️ Trigger Warning: Berisi tema kesehatan mental, pemikiran tentang kematian, dan perjalanan penyembuhan. Bacalah dengan hati yang siap.

Namaku sudah lama hilang. Terseret bersama api, teriakan, dan luka yang ditinggalkan Mei 1998. Aku tak lagi punya identitas, hanya tubuh yang dipecahkan, hanya ingatan yang dipaksa diam. Tapi aku masih di sini. Menulis, melawan, meski dunia berusaha melupakanku.