​Ardi, perantau dengan gelar Cum Laude, harus bertahan di kontrakan 3x3 Jakarta. Dihantui janji pada keluarga miskin, ia terus berburu pekerjaan elit di tengah hutan beton. Tapi di balik layar retak ponselnya, Ardi menemukan secercah cahaya; seorang kenalan baru yang tak hanya memberinya semangat, namun juga hati.

☣️☣️☣️BACA WARNING DULU SEPERTI BIASA☣️☣️☣️

Cerita-cerita One Shot yang update di Karyakarsa hihihi

cuma cerita fiksi, bukan cerita sungguhan.

🔞🔞🔞Deril seorang gigolo pemuas nafsu para wanita kaya yang kesepian. Deril bukan korban, karna ia menikmati pekerjaannya sebagai gigolo. Dia justru menemukan gairah hidup dari wanita-wanita matang.

Atin sekarang udah berubah total sejak hasil tes hubungan darah itu kebongkar. Cara dia mandang grup, juga cara dia ngeliat Biano, udah gak sama lagi. Sementara itu, Biano lagi mati-matian ngejaga langkahnya, berusaha nunjukin diri biar bisa tembus ke posisi manager trainee-sebuah kursi yang bisa nentuin hidupnya di JKT48.

⚠️🔞🔞⚠️ Aldi pindah ke kota untuk kuliah, dan tinggal bersama Lyn-kakaknya. Awalnya semua terasa biasa. Mereka akrab, saling bantu, seperti kakak-adik pada umumnya. Tapi waktu berjalan. Mereka mulai berbagi terlalu banyak ruang... terlalu banyak momen canggung... dan terlalu banyak hal yang seharusnya tidak terlihat. Tinggal berdua di bawah satu atap perlahan mengaburkan batas. Apa yang dulu nyaman, mulai terasa aneh. Apa yang dulu dianggap biasa, mulai memicu sesuatu yang sulit dijelaskan. Mereka masih keluarga... kan?

"K.. kak kalian mau ngapain" G "Hustt kamu cukup nikmatin aja ya" S "iya kamu cukup diam" SG 100% fiksi, jan di bawa real life ya, 18+

parody dracin 🔞 Gracia dibuang oleh keluarganya karena hamil di luar nikah. Ditikam dari belakang-oleh pria yang kabur, dan oleh dunia yang menganggapnya aib. Tapi ia tak menyerah. Demi Rayan, anak semata wayangnya, ia berdiri. Bertahan. Bertarung. Hingga akhirnya, ia menjadi CEO, wanita yang tak lagi bisa diremehkan. Namun di hari pertama Rayan masuk SD, Gracia ditikam... secara harfiah. Di sebuah gang sempit, setelah makan siang yang seharusnya biasa. Ia pikir itu akhir segalanya-akhir dari perjuangan, dan akhir dari waktu bersama anak yang begitu ia cintai... dan lindungi dengan obsesif. Tapi saat ia membuka mata, tubuhnya utuh. Tak ada luka. Tak ada darah. Apa ini mimpi? Atau justru awal dari sesuatu?