Ocean, sea, thalassa are one and the same meaning. Mystery is always closely attached to the depths of the ocean. Accompanied by the life story of a woman stranded on an uninhabited island, meeting one of the mysteries of the ocean. A story of waiting and searching from a heart full of love and longing. The feeling of wanting to meet the perfect person she had met when she was stranded was always pressing on her mind. That woman always whispered in her mind, 'Wait for me, look for me, and remind me of me again, Freen.' Freen, she followed that whisper, waiting and searching for that woman all her life. Patricia. That was the name of the woman she waited for and always whispered, 'Wow, perfect.' Will she be able to meet again? If she does, will the wait be worth it after meeting the woman she always said was perfect?

Lautan, samudra, thalassa adalah satu artian yang sama. Misteri selalu melekat erat pada dalamnya samudra. Diiringi oleh kisah hidup seorang wanita yang terdampar di pulau tak berpenghuni, bertemu dengan salah satu misteri samudra. Satu kisah penantian dan pencarian dari hati yang penuh cinta dan kerinduan. Perasaan ingin bertemu pada sosok sempurna yang pernah dia temui saat terdampar dulu selalu menyesak di pikirannya. Wanita itu selalu saja berbisik dalam benaknya, 'Tunggu aku, cari aku, dan ingatkan tentang aku lagi, Freen.' Freen, dia mengikuti bisikan itu, menanti dan selalu mencari wanita itu sepanjang hidupnya. Patricia. Itulah nama wanita yang dia tunggu dan selalu dia bisikkan, 'Wah, sempurna.' Apakah mereka bisa bertemu lagi? Jika telah bertemu, apakah masa menunggu ini terbayarkan setelah bertemu dengan wanita yang selalu dibilang sempurna olehnya?