A Dying Butterfly
azuafara
- Reads 15,941
- Votes 860
- Parts 86
Ini adalah kisah dua orang yang sama-sama penuh luka, tapi juga sama-sama keras kepala dalam mencinta, dengan seluruh keberanian mereka.
Mereka mencintai dengan membangkang pada ketakutan mereka sendiri.
Dengan ego yang saling melukai.
Dengan kesetiaan yang beralasan satu janji.
Ada yang indah dari cara mereka tetap saling merawat, meski semesta belum memberi tempat.
Ada yang memilukan, tapi juga mengharukan, dari cinta yang bertahan bukan karena segalanya baik-baik saja-melainkan karena mereka berdua memilih untuk tidak menyerah.
Mereka tragis. Tapi juga manis.
Mereka tulus. Tapi jalannya tidak mulus.
Dan mungkin, itu justru lebih menyakitkan daripada hubungan yang hancur karena benci.
Karena dalam cinta seperti ini... yang paling menyesakkan adalah tahu bahwa mereka saling mencintai-tapi tidak yakin, apakah cinta itu cukup untuk menyelamatkan mereka dari semua ini.
---
Ini bukan cerita singkat.
Tokoh-tokoh di dalamnya tidak hadir untuk sekadar lewat.
Mereka tumbuh perlahan, jatuh pelan-pelan, lalu bangkit dengan cara yang hanya bisa dipahami jika kamu bersedia bertahan.
Tulisan ini panjang-karena mereka layak diceritakan dengan utuh. Setiap bab, setiap percakapan, setiap jeda, dibangun untuk mengenalkan mereka apa adanya: rapuh, egois, lembut, lucu, menyebalkan, dan menggemaskan.
Dan kalau kamu bertahan sampai akhir, satu hal yang pasti:
Kamu akan menyayangi mereka. Mungkin bahkan lebih dari yang kamu kira.