ft. Woomen and Dajeongz "Stop ngejer aku, kamu gak akan bisa gantiin dia di hidup aku!" "Gimana kalo bisa?" Itu yang A-Na pikir. Tak tahu lelah A-Na berusaha membuat Yuha juga mencintai dirinya, walau Yuha tak akan mampu melupakan Seseorang dari masa lalunya ... Lantas, apa A-Na akan menyerah? Just read this, and you'll find out. Warn⚠ wlw (wuh luh wuh) written in bahasa and broken english (kinda) ignore the typo FIKSI KERAS! jangan membawa cerita ke kehidupan asli idol. Hope you enjoy this story ...

G×G 18+ (( WOOMEN )) (( HANAZ )) (( MAKNAEZ )) (( CASTELLA )) (( JUUMEN )) ONESHOOT STORY (( WARNING NO BOCIL MASUK )) Time Upload: Pukul 3 sore & 10 malam setiap hari kalau enggak sibuk Langsung dibaca saja Enggak ada diskripsi biar misteri ceritanya Dan mampir novel Kamen Rider Dinosaur Family untuk mengetahui kesinambungan ceritanya juga

Woomen/Cawooz Moon and Sunshine🌑🌞

Gadis itu menatap dirinya dalam cermin. Pakaian kusut, kotor, bercak darah. Benar-benar berantakan, "Hahh~" ia menghela nafas saat melihat luka disudut bibir dan keningnya. kali ini ia gagal melindungi wajahnya. entah apa yang akan terjadi setelah ini. Lemah? Tidak! Gadis ini justru adalah manusia terkuat dibumi karena mampu menahan diri. Ia bahkan memiliki sabuk hitam sejak kecil. ia hanya menahan diri untuk tidak keluar dari sangkarnya. ya.. "Tetap tenang ditengah badai adalah sebuah seni kehidupan" ia tatap dua sosok yang berdiri beberapa meter dibelakangnya melalui cermin. "Aniya, aku masih bisa bertahan"

Nyoman Ayu Carmenita, siswi pindahan kelas 12 dari Bali, baru saja memasuki dunia baru di SMA Butterflies-sekolah elite yang penuh kejutan. Di hari pertama, hidupnya berubah saat ia bertemu tujuh gadis dengan kepribadian unik dan latar berbeda. Dunia berputar pada porosnya, mungkin iya. Tapi yang ini tujuh gadis yang berputar pada pohon palemnya (Carmen).

Like an apple tree my love is unconditional. - Choi Jiwoo You are the apple of my eye, as simple as that - Carmenita. Cover illustration by @Woom3n - thank you!

Hari-hari Christyn mulai berubah semenjak ia menemukan sebuah surat misterius di dalam laci mejanya. Tanpa nama pengirim, tanpa petunjuk yang jelas, hanya pesan sederhana yang terasa begitu hangat. Tapi semakin hari, semakin sulit baginya untuk mengabaikan pertanyaan yang terus muncul di kepalanya. Siapa yang menulisnya? Dan kenapa surat-surat itu selalu terasa datang di waktu yang tepat?