saudaranyabella
- Reads 4,625
- Votes 216
- Parts 7
"Boleh aku tau namamu?"
Pria yang sudah hampir seminggu ini tak banyak bicara jika tidak terpaksa itu akhirnya membuka suara. Ia menatap dengan jelas walaupun ekspresi nya selalu dingin seperti tak ingin di sentuh.
Si gadis yang hendak pergi dan ditanya mengenai hal tersebut menjadi senang. Ia merasa bahwa tidak sia-sia ia optimis. Garis bibirnya tertarik membentuk senyuman manis. Ia meletakkan air putih yang ia pegang.
"Apakah kamu sudah lupa?" Gadis itu malah memancing dengan pertanyaan.
Pria itu terdiam tak menanggapi. Matanya malah mengarah pada id card yang menggantung di saku kanan gadis itu.
Merasa bahwa dirinya diabaikan oleh pria tersebut dengan menatap tanda pengenalannya, ia akhirnya melepas id card tersebut dari sakunya.
"Namaku Linda. Linda Anindya." Jawab gadis tersebut dengan tersenyum manis memperlihatkan giginya yang putih.
Pria itu hanya diam menutup mulut namun matanya menatap wajah cantik itu dengan intens. Ekspresinya datar. Seolah tak ada yang mengajaknya bicara.
"Orang-orang biasanya memanggilku dengan sebutan Linda, Lindut, Dindut. Seperti itu." Jelas si gadis yang bernama Linda.
Alis gadis itu terangkat sebelah. Menunggu respon dari pria di depannya yang tak ber ekspresi. Ia mengulum bibir bawahnya. "Em... Baiklah kalau begitu aku pulang dulu. Per-"
"Boleh aku memanggil mu dengan nama Nindya?"
•••••••••
WARNING ⚠️
- CERITA 21+++‼️
Di dalam cerita yang kusajikan ini akan terdapat adegan yang tidak pantas dibaca oleh anak berusia dibawah 21. Kecuali kalau sudah menikah ya tidak masalah.
-Jika terdapat rasa was-was dengan degupan jantung serta perut yang banyak bunga tulip, mohon hentikan saja membacanya karena dapat mengganggu makan, minum, mandi, dan berkegiatan lainnya.
- Jangan membaca cerita ini jika tidak memencet tombol bintang di kiri bawah.
- Cerita ini asli dari karya dan imajinasi penulis. Jika terdapat persamaan nama dan karakter serta alur yang sama maka itu hanyalah unsur ketidaksengajaa