xoyaxone
- Reads 870
- Votes 249
- Parts 18
Di bawah terik matahari perkebunan tebu Yogyakarta, Ratih Kenanga menumbuk nira kelapa setiap pagi. Sejak ibunya meninggal, Ratih menjadi satu-satunya harapan bagi ayahnya, seorang petani rempah yang hidup pas-pasan.
Hidupnya sederhana... sampai suatu hari seorang pria Belanda berdiri di ambang tempat kerjanya.
Willem Schouten van Velsen, pejabat VOC yang baru dikirim dari Batavia, datang dengan wibawa dan aroma kekuasaan. Tatapannya tajam, dingin, dan terlalu lama berhenti pada sosok gadis desa yang berlumur keringat dan gula.
Bagi Willem, Ratih adalah keindahan liar yang belum pernah ia lihat. Polos, tapi menyala.
Ego dan hasratnya tumbuh bersamaan. Keinginan untuk memiliki, bukan hanya mengagumi.
....
"Aku telah mencium banyak wangi di dunia ini. Wangi bunga dari kebun di Amsterdam, bahkan parfum para bangsawan dari Batavia. Tapi... tidak ada yang sekuat aroma tubuhmu--campuran gula jawa dan bunga liar yang tumbuh tanpa izin.
Kau berbeda dari yang lain, dan aku tidak terbiasa membiarkan hal yang berbeda itu pergi."
"Je hoort bij mij."
[Kau milikku.]
♣︎♣︎
⚠ Don't copy my story, jika ada kesamaan nama tokoh, setting, dsb, itu tidak disengaja.