maragulita
- Reads 10,017
- Votes 81
- Parts 4
Dalam ruang sempit yang tak bertanya nama,
malam menciptakan dirinya lewat bisikan yang tak boleh nyaring.
Pantulan sunyi dari suara yang lirih,
nyaris seperti angin yang malu menyingkap tirai.
Hanya di antara dinding kecil itu, kata-kata bisa bernapas pelan,
memeluk rahasia yang terlalu hangat untuk dibagi,
terlalu dekat untuk diingkari.
Dan waktu pun tak mencatat,
sebab di sana,
hanya ada gema...
dari halusnya keinginan.
Sehelai napas ditahan,
bukan karena takut,
tapi karena terlalu indah untuk dibiarkan pergi.
Jemari menyentuh tak sengaja,
atau mungkin sengaja terlalu pelan agar terasa lebih lama.
Setiap detik menjadi relung,
dan setiap relung adalah jejak
dari sesuatu yang tak pernah dituliskan.
Di balik pintu itu,
tak ada dunia luar.
Hanya detak yang disamarkan
oleh suara air yang mengalir,
dan mata yang tak bisa saling melepas.
Rahasia itu,
kini tinggal bayang.
Tapi bayang pun tak pernah berdusta.
Dan siapa pun yang mendekat ke tempat itu,
akan merasakan sesuatu...
yang tak bisa dijelaskan,
hanya bisa dikenang
dalam diam yang terlalu manis.