tiaranizahira_
- Reads 473
- Votes 57
- Parts 22
Alya tidak pernah menyangka bahwa perpustakaan sekolah tempat paling sepi dan membosankan bagi kebanyakan siswa justru menjadi tempat ia bertemu Rey.
Rey, si cowok pendiam berkacamata, selalu duduk di sudut yang sama, membaca tanpa suara, menulis tanpa banyak bicara. Tak ada yang benar-benar mengenalnya. Ia seperti teka-teki berjalan yang memilih untuk diam daripada menjelaskan. Tapi semakin Alya memperhatikan, semakin ia penasaran dan terpesona.
Sebuah puisi, sebuah tatapan, dan sebuah keberanian mengubah segalanya. Di balik sikap cuek dan tatapan kosong Rey, ternyata tersembunyi dunia yang indah penuh kata-kata yang dalam dan perasaan yang tulus.
Ketika kata tak bisa terucap, Rey memilih menulisnya. Dan Alya adalah inspirasinya. Tapi mampukah mereka bertahan saat kenyataan mulai menguji keberanian mereka mencintai?