kentangPanas
- Reads 169,962
- Votes 350
- Parts 8
Raka menempelkan dahinya ke dahi Naya, napasnya memburu, dada naik turun cepat. "Mas, Bagas..." bisiknya serak, seolah nyaris menyerah pada dirinya sendiri.
Naya terdiam. Wajahnya merah, bibirnya basah berkilau. Napasnya pun tersengal, jantungnya berdetak liar. Ia menatap mata Raka yang begitu dekat, begitu panas, dan bukannya menjauh, ia justru tersenyum kecil. "Sekarang hanya ada kita berdua..." bisiknya lirih, tapi cukup untuk membakar udara di antara mereka.
Novel ini berisi konten dewasa jadi untuk anak-anak dibawah umur silahkan menepi 🔞