Tsabella17
- Reads 588
- Votes 37
- Parts 14
Bagaimana rasanya menjadi perempuan pilihan yang divonis mengalami infertilitas? Tentu sulit rasanya.
Memiliki suami yang amat mencintainya tentu saja tidak cukup bagi Zahirah, ada banyak celah yang membuat rumah tangganya kemudian retak. Setelah divonis tak bisa memiliki anak, membuat banyak hal seketika berubah. Perlakuan ibu mertua menguji hidupnya setiap saat, nostalgia masalalu sang suami, hingga munculnya orang ketiga.
Tidak mudah bagi Zahirah menjalani semua hari-hari pahit itu. Terlebih saat suaminya membawa wanita lain yang ia nikahi untuk melahirkan keturunannya, tidak ada sakit yang lebih menyiksa selain ia harus dimadu. Bisakah Zahirah merelakan suaminya berbagi hidup dengan wanita lain selain dirinya?