davidtendean
- Reads 3,731
- Votes 532
- Parts 14
Kisah ini bermula dengan seorang laki-laki yang bernama Toy. Ia memiliki banyak teman, tetapi yang benar-benar teman adalah Rinz, sahabatnya. Toy sadar bahwa Rinz berbeda dari yang lainnya, Rinz seorang yang begitu sabar dan tidak mudah berputus asa. Di matanya, Rinz begitu berbeda, sangat berbeda.
Persahabatan mereka begitu lama dan ketat yang membuat orang-orang berasa bahwa mereka itu saling mengerti satu sama lain dan saling berbagi cerita. Ya, apa yang dikatakan itu benar. Di saat Toy berasa berat ataupun sedih, di situ ada Rinz yang sentiasa menemani dan berada di sisinya. Sebaliknya juga.
"Toy, kalah atau menang itu wajar kok! Ayo usahain lagi, anggap aja semua caci-maki itu sebagai motivasi."
"Toy jangan sedih-sedih, Rin juga sedih kalau liat Toy sedih... ceritain aja sepuasnya sama Rinn."
"Jangan di pikirin soal kekalahan kita, kalah juga ada artinya kok. Artinya supaya kita tau yang mana kesalahan yang kita bikinn."
Itulah kata-kata yang sering Rinz keluarkan dari mulutnya kepada Toy. Orangnya begitu semangat dan mempunyai keberanian yang tinggi, tentu Toy berasa iri dengannya, dirinya? Hanya mempunyai ketakutan dan sering berputus asa. Setiap hari, setiap waktu, setiap menit, setiap saat, mereka berdua terus bersama tanpa berpisah kecuali kalau ada hal yang penting.
Toy tahu kalau Rinz orangnya begitu manja dan selalu ingin dimanjakan oleh seseorang, tetapi malangnya tiada seseorang pun yang menyadarinya. Eh? Ada kok, namanya Toy.
"Rinn, mau dipeluk atau ditemenin?"
"Udah-udah... ada gua kok di sini, yang bisa manjain lu setiap waktu."
"Jangan malu, Rinz. Gua udah terbiasa sama sifat lu, gua tau semua tentang lu Rin."
Itu pula kata-kata yang sering Toy katakan padanya, tetapi bagi Rinz itu sangat berarti karena ada yang memahami sifatnya begitu dalam. Bahkan Toy bisa tahu suasana hati Rinz itu bagaimana, kalau ia marah mulutnya pasti dimajuin sedikit.
Ide sepenuhnya dari kepalaku tanpa inspirasi dari siapapun.
homo, rrq hoshi.