[ Family, Brothership] Ini kisah tentang Juna, Bintang dan Abim. Tiga bersaudara dengan karakter yang berbeda, tetapi saling menyayangi satu sama lain. Namun sayang, perlakuan orang tua mereka yang berbeda terkadang menjadi satu hal masalah yang menyakitkan, bagi masing-masing hati. Juna, hidupnya terlalu banyak tuntutan karena predikat anak pertama, juga terbiasa harus paham keadaan. Bintang, si anak tengah yang terkadang merasa tersisihkan dan dipandang sebelah mata. Lalu ada Abim, si bungsu yang mengimpikan kebebasan dan tidak ingin merepotkan semua orang. Sampai satu masalah lama kembali datang--bersamaan dengan fakta yang terungkap--berhasil menjatuhkan mereka ke dalam arung jeram mélankolia. *** Akan terbit di penerbit @/StoraMedia Written by ©ayuusaa Copyright 2021

Di antara kebohongan, yang paling parah yang pernah Asthara lakukan adalah membohongi diri sendiri. Kata orang-orang, Asthara sangat berbeda dengan saudara-saudaranya. Asthara tidak ambisius seperti Nadim sang Kakak dengan segala kesempurnaannya, tidak bergairah seperti Kafa sang Adik dengan mimpinya yang menggebu-gebu dan tidak bermimpi besar seperti pemuda pada umumnya. Padahal ia hanya tidak bisa, ia punya tembok raksasa yang menjulang setinggi langit tepat didepan ujung kakinya, batas yang tidak boleh ia lewati. Setidaknya, begitulah kata sang Mama yang menanam kata-kata itu begitu dalam dikepalanya sehingga Asthara selalu merasa tidak pantas untuk apapun.

Ini tentang mereka, ber-empat, Kai, Taehyun, Soobin dan Yeonjun, yang merasa kehilangan. Ini tentang mereka, yang selalu digentayangi kenangan masa lalu. Ini tentang mereka, yang memendam rasa kehilangan terparah. Beomgyu yang menghilang, cukup membuat hati mereka patah. Mereka yang menginginkan ketenangan dalam hidupnya. Mereka yang menginginkan bayangan masa lalu menghilang. Hampa dan sepi menguasai. Membuat masing masing terkuasai. Dalam diam, mereka berjuang. Dalam kehampaan, mereka berharap. Dalam kesunyian, mereka berdoa. Semoga, bisa selamat. ©Fanie SF, 2020

[family, brothership, angst] Kehilangan bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengikis hubungan paling suci. Di tengah duka yang perlahan menjadi gelap. Dua saudara dan kakek harus menghadapi realitas kehidupan, terperangkap dalam luka dan kesedihan. Ketiganya berjuang untuk menemukan makna hidup dan kekuatan untuk melanjutkannya. Apakah cinta dan kesabaran cukup untuk menuntun mereka keluar dari kegelapan? Atau kegelapan tersebut akan selamanya membawa mereka dalam kekelaman. 'Karuna Pahit' adalah kisah keluarga wiryo dalam menghadapi ujian berat, mencari kekuatan di tengah kesedihan, dan menemukan arti sejati cinta dan pengampunan. [on going] start : Senin, 27 Januari 2025 end : Jumat, 14 November 2025 written by aksarakanagara copyright 2025

[TXT Lokal] [Brothership, family] Yasa kecil pernah bicara pada papa mama kalau dia ingin punya adik. Ingin merasakan ada orang lain yang bergantung padanya. Tapi sampai dia besar keinginannya itu hanya sebatas angan-angan. Sadam sudah biasa hidup sendiri, makanya ketika bertemu orang baru rasanya senang sekali karena ia memiliki kesempatan untuk menciptakan dan merasakan hangatnya kebersamaan. Bima hanya selalu memikirkan dirinya sendiri selama ini, jiwanya yang penuh ambisi memaksanya harus terus memperbaiki diri hingga tak sempat memikirkan orang lain. Sementara Genta adalah kebalikan Sadam, yang lebih baik hidup sendiri sebab tak suka keramaian, asing dengan kebersamaan. Dan Kaisar hanya laki-laki ceria yang senang bergaul, senang bermain, senang bercanda, yang punya prinsip untuk menjalani hidupnya dengan menyenangkan setiap hari. Lantas mereka bertemu untuk tinggal bersama. Tanpa ayah, ibu, mama, papa. Dalam semesta yang besar ini, hanya mereka berlima yang bisa saling mengandalkan satu sama lain. Bisakah mereka menjalaninya?

Arka Pramudya selalu percaya, bahwa makna senja sesungguhnya adalah tentang sebuah transisi yang akan mengingatkan, bahwa setiap akhir adalah peluang untuk memulai sesuatu yang baru. Sedangkan menurut seorang Bhaskara Jiwana, senja adalah bukti dari sebuah keindahan yang tak selamanya akan bertahan lama. Yang suatu saat nanti akan terus berganti, satu demi satu, nyata atau tidak nyata. Senja indah untuk penikmat nya, namun menyakitkan untuk yang menunggu kedatangan nya. Sekilas, ini kisah tentang senja dan dua anak manusia yang di paksa untuk saling menerima satu sama lain. @aksara_salara #231124

31 days of five young men journey. Petualangan untuk menuju dunia yang aman dan damai bagi mereka. # # # re-Publish: 01/07/2024 - 31/07/2024

[[ angst, sicklit, brothership, survival ]] Note : bagian yang ditarik (TMI) hanya berisi teori dan penjelasan dari Prolog sampai Epilog, jadi ALUR utamanya masih LENGKAP walaupun sudah dibukukan. * * * "Aku.. merindukan mereka." Jarek berujar lirih. Nayanika membias kala lecutan aksara menghantarkannya pada riak danau Seealpsee. 15 meter di sebelah Utara, tempat dimana Hainrich mengudarakan layang-layangnya yang beberapa waktu lalu ia tancapkan di sela-sela bebatuan. Hainrich tak sempat menyahut. Vokalnya tersendat bersama denging signal darurat dari Pulse Censor di atas smart watch Jarek. Mulut adiknya itu terbuka lebar, kedua lengannya meremat kencang coat hitam Hainrich dengan dada membusung. Sementara si sulung masih terpana, tak mampu bereaksi dalam hentakan berikutnya saat sepasang lengan menyingkirkan coat yang membungkus Jarek. "Kami terlahir bersama, kenapa Jarek harus mati sendirian?" Levanter, sebutan bagi angin musim yang bertiup dari perairan Mediterania. Jika dalam bahasa Polandia, Levanter (levante; lewant) berarti melepaskan ─sebagaimana layangan Hainrich yang putus dan jatuh terbawa arus... maka Jan telah membuat telapak tangannya sendiri terluka karena terus menahan benangnya. 📍 Zürich, Switzerland. 📝 Ditulis menggunakan bahasa Indonesia (semi-formal) dan selingan bahasa Inggris ─Di dalamnya termasuk beberapa istilah dalam bahasa Polandia, serta Jerman (bahasa yang digunakan di Zürich).

Terkadang rumah tak selalu berbentuk bangunan. ● '''We are not family, but we love each other like brothers''' ● 《END》

Kisah 7 anak remaja yang di siksa oleh ayah kandungnya sendiri dan di kurung di sebuah gudang, ke-7 remaja itu ingin melarikan diri, sebelumnya mereka selalu berjanji untuk tetap bersama selamanya, akan tetapi ke-4 kakaknya rela kehilangan nyawa karna ingin menyelamatkan ketiga adiknya dari tembakan sang ayah. 7 remaja itu tidak pernah merasakan rasanya kasih sayang dari orang tuanya, jika mereka ingin mendapatkan sebuah kasih sayang terhadap orang tuanya, mereka harus menuruti kemauan orang tuanya, tetapi mereka tidak melakukan itu karna kemauan orang tuanya cukup jahat. Di setiap harinya, mereka selalu saja mendapatkan kekerasan dari sang ayah, mereka selalu saja di siksa, mereka seperti di jadikan sebuah pelampiasan keamarahan sang ayah. Ke-7 remaja itu mempunyai kekurangannya masing-masing, dan mereka tidak pernah merasakan sebuah kasih sayang dari sang ibu apa lagi dari sang ayah. Karna pada saat mereka beranjak dewasa, sang ibu sudah tiada akibat mengidap penyakit serangan jantung. Dan pada suatu hari mereka di kurung di sebuah gudang, tidak di berikan makan atau minuman sedikit pun. Pada akhirnya mereka membuat rencana untuk melarikan diri dari gudang itu dan memulai kehidupan baru sendiri, tetapi mereka sudah tidak bersama lagi. "Jangan pernah mengingatnya lagi, karna jika di ingat itu akan menyakitimu lagi." "Semesta gak jahat, semesta pasti bakal berpihak sama kita." "berusaha agar menjadi seekor burung yang bisa terbang bebas diatas sana." "Jangan nyerah, mungkin besok atau lusa ada kebahagiaan yang menunggu lo." ⚠️peringatan⚠️ -Semua sifat karakter hanya fiksi saja. -Cerita murni hasil pemikiran author sendiri. -Tidak boleh copy cerita sembarangan. -Abaikan saja apa bila ada kesalahan dalam menulis cerita. -Cukup banyak kata kasar dalam setiap chapter cerita. -Cover by Pinterest Start : 15 Mei 2022 End : 6 Juli 2022