"Air Mata Dalam Dua Jiwa." Air mata mengalir di dua jiwa, meresap dalam kesedihan yang tak terucap, menyatukan luka dalam diam. "Anak menanggung getir dari masa lalu orang tua. Bukan karma yang diwariskan, tetapi konsekuensi yang harus dihadapi." -Air Mata Dalam Dua Jiwa. Ini adalah kisah emosional tentang dua jiwa yang melalui perjalanan panjang penuh pertarungan dan rasa sakit. Mereka mengalami berbagai lapisan kesedihan dan kebahagiaan, terlibat dalam perjuangan hidup dan mati untuk tetap bersama. Cerita ini menggambarkan kedalaman perasaan dan kekuatan hubungan mereka, yang pada akhirnya berpusat pada "air mata dalam dua jiwa," sebagai simbol dari keintiman, penderitaan, dan kebersamaan yang mendalam.

"Aku butuh kamu seperti jantung butuh detak." -What's Going On With Me "Karmamu akan datang." -Karina "Akan kutunggu karmaku." -Jaegar Pernikahan mereka bukanlah kisah cinta, melainkan bayangan kelam dari sebuah luka yang mendalam. Sang pelaku, tanpa penyesalan, menikahi korbannya-bukan untuk menebus dosa, melainkan untuk menganggap perbuatannya sebagai sesuatu yang wajar. Sementara itu, sang korban, dengan hati yang hancur dan jiwa yang terluka, dipaksa menerima keadaan demi mempertahankan kehormatan yang sejatinya tak pernah ternoda, meski dunia berkata sebaliknya. Waktu berlalu, dan dalam rahim sang istri tumbuh kehidupan baru: sepasang anak kembar yang menjadi penghubung takdir keduanya. Namun, kebahagiaan itu tergores ironi. Salah satu dari mereka dinyatakan "cacat" sejak dalam kandungan-menjadi pengingat abadi dari luka yang tak pernah benar-benar sembuh.

Disclaimer: Cerita ini sepenuhnya fiksi dan tidak dimaksudkan untuk mencerminkan institusi atau individu nyata. ______________________________________ ''Semesta tak akan membenci kita yang pergi'' Buku ini menggambarkan perjalanan emosional dan refleksi tentang kehilangan dan perpisahan. "Semesta selalu punya cerita untuk setiap penghuninya." "Tolong izinkan saya, Pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah', Izinkan saya!" "Sudahkah ada keikhlasan di dalam kedukaanmu, yang semesta ciptakan?!" -Giordano Vicenzo "Kita bukan kehilangan tapi kita memulangkan." -Mutia Ayunda ''Semoga umurmu lebih panjang dari umurku.'' -Narapidana hukuman mati ''Kenyataannya, umur kita sama. Kita meninggal bersama, terkubur dalam satu liang lahat yang sama.'' -Perempuan yang ikut tulang rusuknya. -Author Erlina

Dia menghilang-tanpa jejak, tanpa kabar, tanpa harapan kembali. Seorang mahasiswa menggali kasus eksekusi mati penuh kejanggalan, menyingkap abu kisah lama yang penuh luka dan ketidakadilan. "Kepada Dia yang Hilang dalam Abu Semesta" adalah kisah tentang mereka yang terkubur bisu dalam sistem yang beku. Tentang pertanyaan yang tak pernah dijawab, dan keadilan yang tak pernah datang. Apakah kebenaran akan tetap terkubur bersama abu semesta? "Abu terpendam itu, abuku, menyimpan kisah yang hilang." - Dia yang hilang dan tak kembali