Kenapa yang lain boleh dan aku tidak? "Hanya satu hal yang bisa dibanggakan darimu, tapi kau gagal melakukannya" "Maafkan aku" "Aku janji, kami akan menjadi kakak yang baik untukmu. Adikku..Solar."

Pernikahan ialah suatu adat yang dilakukan untuk mengikat kedua insan berbeda gender untuk selalu bersama dalam suka dan duka. Akan tetapi, tak jarang dijumpai rumah tangga yang hancur karena pernikahan yang dipaksakan bagi keduanya. Adakah kebencian yang dirasakan keduanya kekal abadi?

Terlahir sebagai seorang pangeran tak lantas menjadikannya bahagia. Dituntut oleh begitu banyaknya ekspektasi seolah menggerogoti kehidupan yang ada dalam dirinya. Pelariannya hanyalah masa-masa dimana keajaiban terjadi. Tempat dimana, ia bebas menjadi dirinya sendiri. Makhluk mitologi yang menghiburnya di kala susah, memanusiakan dirinya lebih baik daripada manusia-manusia itu sendiri.

Hidupku berubah, begitu novel 'Seven Heavens' disuguhkan kepadaku. Sebuah mahakarya yang tak diketahui orang banyak, membawaku menyelam dalam imajinasi. Berdasarkan logika, mustahil untuk berpindah dimensi dalam sekelip mata- walaupun dengan cara apa pun itu. Lantas, mengapa aku berada di dunia novel itu sendiri?

Solar sebuah kuasa tahap dua milik Boboiboy pada akhirnya harus meninggalkan tuannya karena suatu alasan dan memilih untuk mati demi sang tuan. Tapi siapa sangka setelah menghilang dan mati, dia justru dikirim ke dunia lain (inkarnasi) dimana para elemental bersaudara hidup dalam keadaan damai. Tentu saja, Solar sebagai seseorang yang pernah hidup menjadi alat pemusnah tidak bisa menerima kehidupan ini begitu saja, belum lagi di dunia ini banyak masalah terus berdatangan, apalagi adanya sebuah masalah yang bisa saja membuat Blaze mati!🙀 Bagaimana kelanjutannya? =================== Status cerita : TAMAT. Ranting : 8,2 (bedasarkan kepuasan pembaca). Genre: Fanfiction, Family, Friends, Drama, School, slice-of-life, dan Misteri (ringan), (NO Yaoi/🍋dll! Jadi bisa dibaca siapa saja). DISCLAIMER: Cover-art by: © Fuyuchino dan © satu orang lainnya, saya hanya mengatur tata letak bukan menggambarnya. Saya tidak mengambil keuntungan apapun, khususnya berupa uang dalam cerita Fanfiction, karena ini dibuat semata-mata untuk hiburan yang bermoral. NOTE: Jika terjadi revisi, biasanya saya hanya memperbaiki kalimatnya, tanpa mengubah alur cerita. Terimakasih. Boboiboy hanya lah milik studio © Monsta. Dirilis pada: 13 Agustus 2023.

Dia adalah Solar Chandrakeshwari menyukai yang namanya penelitian.Tetapi ketika ia beristirahat dan membaca novel kesukaannya ia masuk kedalam Novel itu. "Hah?!Aku Menjadi Tokoh Antagonis?!," Kalo penasaran tinggal baca :)

SOLAR: WHO WILL TELL THEM? [Solar x Reader] Di umurnya yang tergolong muda ini, Solar diberi cobaan (sekali lagi) oleh Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, dia langsung mempersiapkan segalanya; yang malah mengundang unsur kesalahpahaman selama bertahun-tahun. Tidak apa, begini saja sudah lebih dari cukup bagi Solar. 𝘚𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯. Walau harus dirinya yang dibenci. "Aya sama Cher gimana?" "... Ya nggak gimana-gimana." Note: Ini isinya spill-spillan buku Solar yang 'Mistake'. 𝙒𝘼𝙍𝙉𝙄𝙉𝙂!! -Kinda OOC -No power -Cringe -Typo mungkin bertebaran -Boboiboy milik MONSTA

Tidak pernah terlewatkan hari tanpa perundungan. Tidak pernah pula Solar mendengar orang lain memuji atau bahkan sekadar diam atas apa yang ia rasakan. Solar, pemuda yang datang ke kota untuk melanjutkan sekolah dengan usaha dan tenaganya sendiri terpaksa kehilangan hampir seluruh harapannya. "Aku tidak bersalah! Aku mohon dengarkan aku..." Tidak ada yang membuka telinga untuknya pun membuat segalanya sia-sia. Kedatangan mereka satu persatu pun menjadi saksi perubahan hidupnya. Disc. -Semua karakter bernama milik Monsta. -Mengandung kekerasan dan kalimat sensitif Read with your own risk Start: 22 Juni

"Kau tidak lebih dari sampah!!" "Kau pikir air matamu bisa membuatku kasihan hah?!!" Aku hanya ingin kita seperti dulu lagi kak "Thorn, apa kau juga tidak akan memaafkanku?" Lebih baik kakak menghilang saja dari bumi! ... Kurasa...memang aku tak pantas diampuni