[Update tiap Rabu dan Jum'at] Ghost [Normal] Mystery [Hard] Riddle [Hard] *** Ada beberapa pantangan penting di Desa Widi. Tidak ada yang boleh keluar ketika senja sudah menyongsong dan semua rumah harus tertutup rapat ketika maghrib sudah menjelang. Karena mereka tidak akan tahu apa yang berkeliaran di luar rumah ketika malam datang. Tidak ada yang berniat mencari tahu. Hanya satu jimat yang harus dipasang di setiap rumah. Tanpa terkecuali. *** Yuta, Abas, Riri, Isabel dan Kamal. Sekelompok mahasiswa yang harus tersesat ke dalam hutan, ketika melakukan penelitian untuk proyek sains mereka. Desa Widi. Desa asri bak penyelamat kehidupan mereka, usai terlunta - lunta di dalam hutan. Namun lambat laun, semua menjadi begitu aneh. Kematian demi kematian mulai datang menghampiri. Bahaya, dan ... sesuatu yang mengancam nyawa. Beberapa dari mereka harus nekat. Nekat untuk mencari tau lebih dalam tentang mitos desa itu sendiri. Tentang .... siapa itu Mayang Hitam. Karena hanya itu satu - satunya cara agar mereka bisa keluar dari desa terkutuk yang secara tak langsung membelenggu mereka. Akan ada tumbal. Dan mereka harus segera keluar. Hanya saja, mereka tidak menyangka bahwa konsekuensinya sampai seperti ini.

"Surat untuk mu yang masih ku simpan di dalam kotak rahasia." Ketika mereka bertemu tak saling tanya diam seribu bahasa. Sifat yang misterius itu selalu menjadi pertanyaan. Perasaan mereka seperti aliran ombak, kadang padang kadang surut. Anak laki-laki tampan dengan perhatian yang cukup luas, seperti samudera itu suka menulis surat untuk gadis yang menghantui pikirannya. Gadis itu 2 tahun lamanya dia pergi, hanya meninggalkan jejak-jejak kenangan, entah kembali atau tidak masih dirahasiakan oleh Tuhan. Ia benar-benar introver tak mudah ditebak. Jangan berbicara dengannya, aku takut kamu tambah gila sejadi-jadinya. Apalagi mencoba membuat pertanyaan tentu tak ada jawaban. Mereka tidak pernah menjalin hubungan, hanya saja menanam perasaan. Hingga membuahkan hasil rasa. Rasa yang begitu indah layaknya senja. "Ken, terima kasih pertemuan sengaja ini, kan ku kenang dilubuk hati." "Ken, salam sayang."

| Guardians of Shan Season 1 | Kyara tidak paham dari mana asal kalung ini. Sejak lahir, benda itu sudah melingkari lehernya dan dianggap sebagai hadiah dari para Dewa. Hingga suatu ketika, desanya kedatangan seorang wanita berambut putih bernama Mariam. Dia mengingatkan mereka akan sesuatu yang tampak janggal. Kyara tidak mau percaya, namun semua sudah terlambat. Malamnya, penduduk desa termasuk ibunya tewas dimakan monster. Kyara lolos berkat Mariam. Pada akhirnya, hidup Kyara tergantung pada Mariam. Wanita yang menyibak masa lalunya, negeri di atas awan, juga fakta kalau Kyara sebenarnya ... *** Cover by @_hm.design Dimulai : Januari 2020 Selesai : Maret 2020 (draf) 3 Mei 2020 (versi yang dipublikasikan) Versi revisi (versi yang dipublikasikan) : Mei 2021 - September 2021

Bukan aku tak sadar. Tapi aku tak mengerti. Bukan aku tak tahu. Tapi aku tak mengira. Apa yang sedang terjadi, bukan seperti yang kualami. Ini di mana. Dia siapa. Aku seperti tak mengenal apa-apa. Dan aku seperti tidak berada di tempat yang seharusnya.

Apakah lukaku dapat sembuh seiring berjalan nya waktu nyamannya bersamamu. Apakah aku bisa kembali mempunya kepercayaan penuh tentang kisah cintaku.

Setiap malam, kedua mata Morven sulit terpejam. Tempat tidur kerap memunculkan kenangan buruk yang menghunjam. Bagi Veyna, menahan kantuk terasa sukar. Di alam bawah sadar, seluruh sedu di hatinya luruh dan pudar. Keduanya bertemu dan secara ajaib siklus tidur normal tidak lagi terasa asing. Namun, sanggupkah pertemuan mereka saling menyembuhkan luka hati masing-masing? ─── ©2020 Anggi Ermona cover by @sacchan_08 Novel ini ditulis untuk mengikuti #GMGCHALLENGE2020 yang diadakan oleh Grass Media Group.