Dulu, aku ingin menjadi seperti Mesut Özil. Sekarang, aku bahkan tak yakin siapa diriku sendiri. Dunia ini tidak pernah adil untuk orang-orang yang bermimpi terlalu tinggi. Aku pernah percaya bahwa kerja keras bisa mengalahkan segalanya-sampai ibuku sendiri memintaku berhenti bermimpi. Sepatu bolaku terkubur. Mimpiku ikut mati. Yang tersisa hanyalah seseorang yang tahu cara bertahan: dengan kebohongan, manipulasi, dan topeng yang tak pernah lepas. Aku bukan pahlawan. Aku bukan protagonis. Tapi jika dunia ini adalah permainan, maka aku akan memainkannya-dengan caraku sendiri. Ini adalah kisah tentang seorang anak yang berhenti percaya pada harapan, dan memilih menjadi musuh dari cerita hidupnya sendiri.