Cerita ini sudah dipindahkan ke aplikasi Innovel Happy Reading~

Kalau first love never die, Mungkin garis tidak harus menangis.mungkin luka itu tidak harus mengarah pada mata dan membuatnya terluka.mungkin garis akan semakin seperti garis,garis lurus. Tapi,cinta ternyata punya garisnya sendiri.sebuah garis merana sendirian menuntut detik jadi terasa pekat bergulir.membuat tangis tetap saja terucap....

Sepasang luka yang ditakdirkan bersama melalui pintu kaca, yang berakhir bahagia atau sebaliknya. Pertemuan yang sudah tidak ada feedback sama sekali, apakah bisa bersatu dengan hati yang mati Ganesha memperjuangkan cintanya dia mencintai kakak kelasnya yang sangat kejam dan selalu mendapat cacian dan hinaan. Dapat bersama atau tidak? Atau kah Raka tetap pada pendiriannya tak luluh sedikit pun oleh perjuangan Ganesha? Atau mungkin Ganesha tidak dapat meluluhkan Raka dan tetap mendapat cacian dan makian? Apapun hasilnya aku terima, setidaknya aku telah berusaha~Ganesha.

Semesta sejahat itu, ya? Aku kehilangan penglihatanku sejak lahir. Saat diberi izin untuk melihat dunia, orang yang menemaniku di masa sulit itu, sudah tidak ada. Aku... kehilangan. Bahkan sebelum aku sempat melihat wajahnya. ECCEDENTESIAST 2: After Losing Him

"Ngobrolin tentang kamu, hidup kamu, keseharian kamu, kesukaan kamu," "Nggak ada yang menarik dari hidupku, Langit, hanya ada warna putih dan hitam," jawab Bintang. "Biar aku yang mewarnai," "Jangan pernah berusaha merubah warna seseorang kalau tidak bisa memberi warna baru," tegas Bintang. "Nggak ada salahnya berusaha kan, Ta?" tanya Langit tidak mau kalah. "Kalau gagal, yang rugi bandar aku, Langit," "Kalau berhasil, yang menang banyak kita berdua, Bintang,"

"Kami ada, jika nanti sudah tidak ada, carilah kami di hatimu." -SATROVA BESAR

Semua akhirnya tercapai, kecuali kamu. :)

Dia terlalu tinggi, dan saya tidak akan pernah sampai.