VEE050593
- Reads 229,304
- Votes 4,346
- Parts 17
"Epilog tanpa prolog," begitu Santa menyebutnya. Sebuah kisah cinta yang tak pernah memiliki permulaan yang jelas, tak ada pengakuan, tak ada rayuan. Hanya satu malam yang mengubah segalanya. Satu malam yang menanamkan benih di rahimnya-dan tanpa sadar, juga di hatinya.
Pernikahan mereka bukan kisah klasik dua insan yang saling mencintai dan memutuskan untuk bersama. Tidak ada janji manis, tidak ada impian tentang masa depan yang dijalani berdua sejak awal. Santa menikah demi menjaga nama baik, demi menghindari cemooh dan sorotan dunia yang kejam pada lelaki Alpha yang hamil seperti dirinya. Sedangkan Perth... dia menikah karena rasa tanggung jawab yang tertanam kuat dalam darahnya-ajaran dari keluarganya yang berbunyi: berani berbuat, berani bertanggung jawab.
Santa pikir hidup mereka setelah itu akan dingin, kaku, dan penuh jarak. Sebuah rumah tangga yang hanya berupa formalitas, dua orang asing yang tinggal di bawah atap yang sama, demi anak yang belum lahir.
Namun ternyata, Perth bukanlah pria yang hanya bertanggung jawab karena paksaan. Ia memperlakukan Santa dengan lembut, penuh perhatian, dan tanpa pernah mengungkit masa lalu. Ia tidak pernah menghakimi, bahkan tidak menuntut. Setiap pagi Perth memastikan Santa makan dengan cukup. Setiap malam dia menyiapkan bantal tambahan agar Santa bisa tidur nyaman. Dalam setiap langkahnya, Perth menciptakan ruang yang aman dan hangat-sebuah rumah yang selama ini Santa pikir tak akan pernah ia miliki.
Dan dalam kehangatan yang tak pernah dijanjikan itu, perlahan cinta tumbuh di hati Santa. Bukan cinta yang meledak-ledak seperti dalam film, tapi cinta yang lembut, yang diam-diam tumbuh seperti bunga liar di musim semi-tanpa pernah ia sadari sejak kapan mulai bertunas.
Sampai pada satu titik, Santa menyadari... dia tidak bisa lagi membayangkan hidup tanpa Perth.