Hadya Bahira adalah sosok yang teguh, selalu mencari kejelasan dalam setiap langkah hidupnya. Baginya, kehidupan yang tak terperinci dan tanpa arah jelas adalah sebuah pemborosan waktu. Namun, saat Rasen hadir dengan tantangan yang tak terduga, menawarkan untuk memberi kejelasan dalam hal yang paling tak pasti-perasaan-Hadya mulai mempertanyakan segalanya. "Trying to have a relationship with me is a risk," Hadya berkata dengan nada penuh peringatan, mencoba menghalangi Rasen yang tampaknya tidak gentar. Tapi Rasen tidak mundur. Dia justru semakin yakin, seolah tahu apa yang dia cari, dan apa yang Hadya butuhkan. Ya, Hadya terjebak di antara rasionalitas yang ia pegang teguh dan keinginan tak terduga yang datang mengusik. Di dunia yang sementara ini, apakah ada yang benar-benar jelas? Dan apakah kejelasan yang Hadya cari dapat bertahan di dunia yang penuh keraguan ini? Inspirasi Judul By: Adinda Riska P. hafidzahallah

[SQUEL KISAH DARI JIHAN] Dari penolakan Jihan untuk menikah dengan Akbar, teman masa kecilnya yang sialnya menjadi cinta pertamanya sekaligus orang yang berhasil mematahkan hatinya, siapa yang sangka? Kalau Akbar lah yang justru menjadi suaminya. Dari yang katanya kepaksa nikah karena keadaan, sampai akhirnya lahir tiga orang anak yang menjadi bukti cinta antara Jihan dan Akbar. Ada si anak sulung yang diberi nama Arshaka, lalu Jeenan si anak tengah sekaligus anak perempuan satu-satunya, dan si bungsu Kahfi. Ketiganya punya kisah tak biasa, sekaligus karakter yang cukup unik. Tapi, siapa sangka ... Kalau kehidupan tidak nampak manis untuk ketiganya. Dan inilah kisah tentang tiga bersaudara yang berusaha memperjuangkan kehidupan mereka dengan versi dari masing-masing. Dan benar saja, dunia ini memang bukan tempatnya bahagia yang abadi, hingga ketiganya harus berperang melawan banyak hal untuk memperjuangkan kebahagiaan yang tidak ada akhirnya. The Sibling Paradox adalah sebuah kisah yang menantang pembaca untuk merenung, berempati, dan bertanya-tanya: apa yang akan kita lakukan jika masa lalu yang penuh luka menghantui pilihan-pilihan kita di masa depan?

ELIANA ♡ KHALID Akibat sebuah kejadian tak disengaja, menjadikan dua insan menyatu dalam ikatan pernikahan yang suci. Khalid dan Eliana, sepasang anak adam yang bahkan tidak menyangka akan menikah dengan orang yang jauh dari bayangan mereka. Keduanya tidak menikah atas dasar terpaksa. Sebab, Khalid dengan secara sadar memutuskan untuk bertanggungjawab atas kejadian hari itu, dan memang inginnya Eliana dinikahi karena merasa sangat dirugikan. Tentu saja Eliana merasa rugi! Khalid melihat seluruh tubuhnya dalam keadaan begitu polos akibat kesalahan teknis. Bagi Eliana, itu adalah musibah besar. Mengingatnya saja membuat Eliana ingin menenggelamkan dirinya ke dasar bumi, sungguh, kejadian itu sangat memalukan. Sebagai laki-laki sejati, Khalid merasa wajib untuk bertanggungjawab. Dan pernikahan adalan bentuk pertanggungjawaban paling tepat atas apa yang dia lihat di hari itu. Walau mau tidak mau Khalid harus mengakhiri komitmen penuhnya dengan Ayesha-sang pujaan hati yang ia jaga selama 6 tahun. Pun Khalid sadar, hubungannya dengan Ayesha tidak dibenarkan. Maka dari itu, Khalid memilih mengakhirinya. Berat sekali sejujurnya, tapi ... Khalid juga sadar. Dia tidak boleh jadi laki-laki tak bermoral dan berlarut melakukan kesalahan. Maka, Khalid tinggalkan hubungan yang tidak diridhai Allah itu yakni hubungannya dengan Ayesha. Dan Khalid usahakan hubungan yang lebih dekat dengan ridha Allah, yakni pernikahannya dengan Eliana. Meski dia harus mengorbankan cintanya pada Ayesha. Ya, setidaknya Khalid tidak akan hidup dengan rasa bersalah dan kegelisahan 'kan?

Hayyin Rahniza hanya seorang penyintas gangguan jiwa. Harapan hidupnya sangat rendah, sama seperti harga dirinya yang turut merosot. Hayyin menjadi korban bullying yang membuatnya trauma. Kendati demikian, Bunda tidak pernah mau mendengarkan keluhan Hayyin tentang betapa dia telah merasa tidak sanggup lagi menjalani kehidupannya. Hari demi hari dia lewati dengan terseok-seok tak tentu arah. Sampai rasanya, Hayyin sungguh ingin menghilang saja dari segala keberadaan. Dia ingin menghilang dari dunia ini sebab ia merasa bahwa beban jiwanya sudah terlampau berat, dia juga kehilangan dirinya. Bahkan di saat yang bersamaan, Hayyin juga harus kehilangan belahan jiwanya- Papa. Di usianya yang baru genap 19 tahun, Hayyin masih belum mampu menemukan jati dirinya. Hingga pertemuannya dengan Ghaisan Ibrahim Rafardhan mengubah sudut pandangnya. Hayyin sungguhan dibuat belajar dengan pertemuan mereka. Katanya ... Ketika kita ingin menghilang sebenarnya kita justru ingin ditemukan, dirangkul dan tidak dibiarkan sendirian tersesat dalam keterpurukan hidup.