Telah terbit dengan judul The Culprit of The Tragedy ❝ Sejak hari itu, impostor yang sesungguhnya beraksi. ❞

there are many things a friend can do, killing for example maybe?

⚠️Slow Update⚠️ ⚠️Alur Lambat⚠️ Setiap lima tahun sekali di Kerajaan Argonia selalu terjadi sebuah fenomena di mana para dewa akan turun ke bumi dan memilih para pemuda untuk bermain sebuah permainan milk mereka. Namun, terjadi beberapa perubahan pada permainan kali ini. Meskipun begitu, para pemuda tersebut tetap berusaha menyelesaikan permainan sampai selesai. Sampai pada akhirnya, terjadi sesuatu yang tidak terduga di tengah permainan. Cast: 1. Mark Lee as Liam Caspian. 2. Huang Renjun as Heafen Rafferty. 3. Lee Jeno as Joseph Dempster. 4. Lee Haechan as Isak Frederik. 5. Na Jaemin as Emilian Maverick. 6. Zhong Chenle as Alden Jourell. 7. Park Jisung as Beall Anderson

"Ini kebun kopi apa kebun mayat sih?"

❝Kalian di kehidupan sebelumnya adalah dalang yang sesungguhnya. ❞ Apa yang ada dipikiranmu jika tiba-tiba kamu dituduh sebagai penindas? Mengingat riwayat hidupmu semasa sekolah, dan ketika tidak menemukan jawaban, kamu akan menyangkal bahwa itu tuduhan semata. Namun, bagaimana jika itu terjadi di kehidupan sebelumnya? Hal yang sama dirasakan oleh dua belas pemuda dalam cerita ini. Ketentraman itu sirna. Semua berubah ketika si Badut Pembunuh yang dikatakan adalah korban bullyan mereka di kehidupan sebelumnya menunjukkan eksistensi. Meneror hidup mereka sebagai tuntutan tanggung jawab. Kedua pemuda itu mengungkap masa lalu sang badut dan mendapati satu fakta mencengangkan. Satu fakta menyakitkan yang membuat siapapun bergidik ngeri. Di balik kelamnya masa lalu sang badut, terdapat seorang iblis yang menjadi dalang utama. Dia ada bersama mereka. Menyamar menjadi salah satu dari kedua belas pemuda tersebut. Mampukah kamu menebak siapa pemuda itu? [ Treasure Paralel: Andromeda ]

❝ Sebenernya, Junkyu ada dimana? ❞

❝Ayo kita keluar dari Busan bersama-sama.❞ (Virus universe's)

❝Ayo tetap hidup bersama.❞ (Virus universe's)

"Ketidaktahuan lebih mematikan daripada kematian itu sendiri." ****** Di tanah sakral Jawa, Satu puncak, Tiga cinta, Empat kesalahan. Alam, manusia dan malapetaka. Yang hilang lekas bergabung, yang pulang lekas tenang.