messylittlecat
- Reads 6,418
- Votes 617
- Parts 13
UPDATE: Selasa dan Jumat. Jangan lupa vote dan comment nya juseyyoo🫶
[Mengandung muatan yang tidak cocok untuk dibaca anak di bawah umur. Baca part Moodboard dan Catatan terlebih dahulu!]
Baskara Kamandaka Wibisono, calon presiden termuda sepanjang sejarah modern republik, terancam kehilangan suara.
Perdebatan sengit dengan ketua tim kemenangannya hanya meninggalkannya dengan dua pilihan: menerima kehadiran Kiara, orang yang akan menjadi otak di balik pidato-pidatonya, atau kehilangan kariernya.
Di sisi lain, Kiara harus mengambil satu keputusan besar: melanggar sumpahnya dengan menerima tawaran menjadi dalang di balik suara yang membuat Baskara terdengar lebih manusia, atau mempertahankan idealismenya dan kehilangan dunianya.
Masalahnya, bagi Kiara Pramidita, keberadaan Baskara Kamandaka Wibisono di kancah politik nasional sendiri adalah sebuah kutukan.
Pria itu adalah simbol dari betapa kotor dan menyedihkannya politik negerinya, sekaligus arsitek di balik hancur dunianya lima tahun yang lalu. Kehancuran yang membuatnya bersumpah tidak akan menginjakkan kaki di dunia politik lagi.
Ketika keduanya harus bekerja sama, mampukah mereka saling percaya untuk memenangkan negara, tanpa melangkahi garis tipis yang memisahkan rasa?
***
DISCLAIMER: Cerita ini hanya fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, kejadian, atau karakter hanya sebuah kebetulan.