[ S E L E S A I ] Kala itu, saat sisa-sisa hujan turun di bulan November, siaran televisi lokal memberitakan terjadi keruntuhan salah satu gedung tua di pusat kota. Kedua korban dilarikan ke rumah sakit, ditangan Salah satu korban terdapat kamera Analog berwarna Coklat tua. Dia harap itu bukan kamera yang disita dua minggu lalu dari tangan anaknya dia harap anaknya ada di dalam kamar sedang belajar dan dia harap November tahun ini tidak pernah datang. ©Candikala 2O22 ‼️| fiksi | brothership | friendship | familyship |

[ S E L E S A I ] Seharusnya Juan menyerah pada semesta tapi sisi lain pada dirinya menolak dia juga berhak untuk dilihat untuk diakui. Juan Devano Harchie adik kandung dari Reyhan Danu Adiwangsa. Dari lahir Juan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dan Ayah tapi Juan sangat bersyukur masih memiliki Reyhan disisinya. Tapi bolehkah Juan egois?Juan juga ingin merasakan kehangatan sebuah keluarga Juan juga ingin Keluarganya yang lain menyayanginya seperti mereka menyayangi Reyhan-Kakaknya. © Candikala 2O21

[ S E L E S A I ] Kehidupan Bian, Satria dan Arjuna baik-baik saja, cenderung monoton dengan masalah yang itu-itu saja, salah satunya masalah ekonomi yang terus-menerus menghantam keluarga mereka. 4 tahun lalu ibu dan Ayah meninggalkan mereka di rumah reyot yang sering bocor saat hujan, setelah tahun-tahun terlewatkan mereka baik-baik saja sekalipun uang SPP Bian sering menunggak, impian Satria berkuliah hampir sirna. Semua guncangan kehidupan tersebut mereka jalani dengan ikhlas dan lapang, hingga suatu hari Bian dan Satria di buang oleh kakak mereka sendiri, Arjuna dengan alasan yang tidak mereka ketahui. Sejak hari itu timbul kebencian dari diri Bian dan Satria, khususnya Satria. Tiga bulan di tempat asing, masalah mereka hadapi bukan sekedar uang spp menunggak tiga bulan tapi lebih berat dari itu, gejolak emosi, pertarungan batin, akankah mereka berhasil melewatinya? Atau berakhir terpecah belah. ‼️| typo | harsh word | 18+ | bully | ©Candikala 2O22 - 2025

[ S E L E S A I ] Lagu Perfect dari Simple plan menjadi penutup acara amal bulanan yang rutin Raksa dan teman-temannya lakukan. Hari itu berjalan seperti biasanya, senja dari ufuk barat melambai berpamitan pada semesta. Anak-anak Panti mengucap terimakasih kepada mereka, ber-peluk hangat Sebelum berpamitan. Bahkan Raksa tidak berhenti tertawa di perjalanan pulang yang mereka tempuh dengan berjalan. Bintang menyapa bulan, dan dering telepon itu menyadarkan Raksa bahwa ia sudah kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. © Candikala 2O22