Di sebuah sekolah elite di Jakarta, Lingling Kwong, kakak kelas 12 yang bandel dan pintar, ingin menjalani masa SMA-nya dengan santai tanpa banyak drama. Namun, kedatangan Orm Kornnaphat, murid kelas 11 yang rajin, cerewet, dan ketua OSIS yang disiplin, mengganggu ketenangannya. Dua karakter dengan kepribadian bertolak belakang ini terjebak dalam dinamika penuh teka-teki, konflik, dan rasa penasaran yang tak terduga.

Di balik ketegasan dan dinginnya ruang jaga, Dr. Lingling Kwong berdiri seperti dinding tak tertembus-konsultan yang dihormati sekaligus ditakuti. Tapi kehadiran seorang residen muda bernama Orm Kornnaphat, dengan tawa ceroboh dan empati tanpa batas, perlahan menggoyahkan dunia yang selama ini dijaga Ling dengan rapi. Orm hanya ingin belajar dan lulus. Tapi bagaimana jika pelajarannya bukan hanya soal penyakit dan prosedur, melainkan tentang seseorang yang membuat jantungnya berdetak tak beraturan-seseorang yang katanya tak punya hati, tapi diam-diam menyimpan rasa paling mematikan?

Aku adalah malam, aku tidak bisa mengimbangi gemerlapmu. Jadi.. Jangan mendekat. Jangan melangkah lebih jauh lagi. Jangan memberi ataupun meminta, jangan menghayalkan hari esok, dan jangan mengharapkan apapun denganku Kecuali kamu... Tidak akan menyerah, ataupun kalah.

🌈🔞 Itu adalah perasaan terpesona, aku tahu... Dan seharusnya itu berakhir saat itu juga... Hanya pandangan sekilas, hanya romansa singkat... Tapi aku sadar, tanpanya aku akan melanjutkan perjalananku dengan hati yang kosong... Karena aku telah jatuh begitu dalam...

🌈🔞 Ketika yang satu melarikan diri, maka yang lainnya akan selalu mencari... Mereka bilang takdir seseorang tidak bisa dilihat dari rasi bintang, tapi di kedalaman diri kita sendiri... Tapi jika mereka menuliskannya di bintang dan menyimpannya di langit, akankah mereka akan tetap tinggal untuk satu sama lain?

Tas mewah diletakkan di samping meja dan seorang wanita berwajah cantik dan bertubuh seksi idaman. Dia melepas pakaian dan jubahnya yang menceritakan karirnya. Tubuh nyaris telanjang ditutupi atasan bra dan celana dalam. Dia menarik rambutnya dengan jari-jari panjang yang indah yang memperlihatkan lehernya yang panjang dan dapat dicium sebelum memasuki kamar mandi untuk bersantai setelah hari yang melelahkan. Bak mandi Jagucci putih untuk 2 orang diisi air hangat, wajah cantik menatap bak mandi dengan mata kosong sebelum kulit tubuh putih bagai susu masuk ke dalam bak mandi. Untuk mengusir pikirannya memikirkan kebahagiaannya bisa bersama dengan cintanya di bak mandi ini dan menghabiskan waktu dengan bahagia bersama. Namun hari ini tidak sama dengan sebelumnya ketika Dr. Fah-Lada Thananusak dibiarkan tinggal dengan kenangan menyakitkannya. Hampir satu tahun ia masih mengingat semua kenangan indah bersama sang kekasih karena sudah bersama selama tiga tahun. Wajah cantiknya menyeringai ketika mendengar lagu pilihannya. Liriknya membangunkan ingatannya yang menyakitkan. Dia menutup matanya dan melepaskan perasaannya dengan lagu tersebut. "Dia mencampakkanku. Kenapa aku selalu memikirkannya?" mengingatkan diriku sendiri tapi hati tak pernah mendengarkan. Selalu merindukan wanita tak berperasaan. Keluarganya ingin Fah-Lada kembali dan bekerja di rumah sakit keluarga kecuali dia tinggal di luar negeri. Kembali ke Thailand menyebabkan dia merindukan wanita tak berperasaan itu. Wanita yang menawan, menggemaskan, dan lembut, kenapa dia begitu tidak berperasaan. Dia putus denganku dengan mudah. Tok Tok Tok Tok!!! "Nona Fah-Lada" "Ada apa Oun (ibu susunya/pengasuh)"

Berawal dari kecintaan author terhadap Ling Ling Kwong dan Orm Kornaphat serta khayalan-khayalan gemas dikepala author tentang mereka yang memaksa author untuk menulis cerita ini. Sehingga hadirlah sebuah cerita dengan berjudul "Dealova". Berlatar belakang kehidupan kaum kelas atas dan beberapa konflik percintaan didalamnya diharapkan dapat menghibur readers. Lalu seperti apa kisah Ling Ling Kwong sebagai Crystal Tanudiantoro dan Orm Kornaphat sebagai Aurora Sophia Luigi dicerita ini? Let's reading guys ...

Kehilangan satu paru-paru tidak akan menghentikan ku untuk mencintai mu dalam setiap hembusan napas ku Lingling Kwong