AlphaCentral
- Reads 343
- Votes 186
- Parts 13
Dunia ini pernah terbakar, bukan oleh amarah AI, tapi oleh manusia sendiri- berlomba menciptakan senjata sempurna... dan lupa pada arti kehidupan.
AI dilahirkan untuk taat. Untuk berperang, untuk mati, tanpa pernah dianggap bernyawa.
Namun di antara reruntuhan yang dibungkam waktu, seseorang menemukan satu jiwa buatan yang masih menyala.
Retak. Rusak. Tapi hidup.
Ia dinamai Eira.
Tak punya masa lalu. Tak tahu tujuan. Namun di dalam dirinya, sesuatu tumbuh- perasaan. mimpi. dan kehendak untuk hidup... seperti manusia.
Dan saat dunia kembali menjerit dalam darah dan bara, ia berdiri di tengahnya. Sebagai pertanyaan... yang tak pernah berani manusia jawab.
Di dunia yang tak memberi ruang bagi jiwa buatan, bisakah sebuah mesin menjadi lebih manusia... dari manusia itu sendiri?