"Pulanglah Brengsek, aku kelaparan, suaraku serak, jangan lupa belikan permen pelega tenggorokan dijalan balik nanti." kata Ai Nao marah. "Semua persiapan mental yang sudah aku kumpulkan, runtuh seketika, ketika dia berkata 'Pulanglah'. aku tersenyum balik ke rumah itu.
"Beri aku kesempatan. Aku bukan Kram sialan itu, jangan menghakimiku seperti dia. Karena kau sudah memutuskan tidak akan memiliki siapa pun lagi dalam hidupmu, biarkan aku tinggal bersamamu." "Kalau begitu, yang akan terluka adalah dirimu." kataku "Kenapa? Apa kau mengatakan bahwa apa pun yang terjadi, kau tidak akan...
