Fokus Nulis Sekarang
3 stories
Sayonara, Male Lead  by GaluhCahya8
GaluhCahya8
  • WpView
    Reads 2,275
  • WpVote
    Votes 443
  • WpPart
    Parts 10
Apa tidak cukup menjadikanku sebagai si miskin menyedihkan? Kenapa setelah mati karena kerusakan organ pencernaan dan stres berlebih justru aku harus dikirim ke sebuah dunia novel. Kabar buruknya: aku bahkan tidak tahu judul, isi cerita, dan karakter dari novel tersebut! Bagaimana bisa segalanya berjalan semakin buruk, buruk, dan buruk setelah kehidupan pertama? Apa aku tidak boleh jadi manusia makmur tanpa harus ngos-ngosan memikirkan isi perut dan tagihan? Sepertinya semesta belum puas dengan keadaanku. Seekor kucing putih yang amat gembul muncul di hadapanku. Satu namanya. Dia sebelas dua belas dengan orang mesum pecinta hiburan plus plus. Setiap hari memberiku semangat dan peringatan agar aku, adik female lead, memastikan kakakku yang cantik itu tidak berakhir di tangan male lead mana pun. Kok bisa, sih, segetunya menyuruhku berperang di zona dewasa? Aku sudah kenyang makan kehidupan orang dewasa: kerja, tidur tak nyenyak, dan bayar tagihan! Kenapa harus disuruh mengurus seseorang yang seperti magnet bagi pria berbahaya? Enak saja. Say bye saja, sih, menurutku! Mohon maaf. Aku terlalu pesimis untuk disuruh berprasangka dan berpikir baik!
Monodi by GaluhCahya8
GaluhCahya8
  • WpView
    Reads 5,158
  • WpVote
    Votes 1,069
  • WpPart
    Parts 19
Bukan salahku terlahir sebagai anggota keluarga duke sinting. Namun, semua orang tidak ragu melabeliku sebagai si jahat-sama seperti ayah dan kedua kakakku. Merekalah biang keladi, sumber segala masalah. Berkat mereka aku pun menerima tulah dan harus mencicipi pahitnya penghinaan. Prasangka telanjur mengakar pada benak setiap orang seperti tinta di kertas. Dewi menghadiahiku sembilan kesempatan kepadaku sebagai hadiah atas tindakan bijakku. Delapan kesempatan, delapan usaha, dan delapan kali aku mencicipi kematian. Tidak ada satu pun pengalaman dengan ajal meninggalkan kesan mendalam selain fakta bahwa ke mana pun aku pergi, maka mereka yang membenci keluargaku selalu datang memburu. Oleh karena itu, pada kesempatan nomor sembilan aku pun membulatkan tekad. Bila tidak bisa mengubah jalan cerita tragisku, maka akan kunikmati momen terakhirku dengan tidak melakukan apa pun. Dengan kata lain, aku ingin jadi pemalas. *** "Kau putriku! Jangan biarkan siapa pun merendahkanmu!" Ayahku mulai menyemangatiku menjadi anarkis dan arogan. "Katakan kepadaku! Siapa yang membuatmu sakit?!" Kakak-kakakku mendadak berubah haluan. Mereka tidak lagi membuat masalah di luar dan menargetkan diriku sebagai objek baru. "Lady, beritahu aku cara mengobatimu." Orang yang menjatuhi hukuman mati kepada diriku dan keluargaku mendadak memberiku perhatian. Mereka semua sinting! Aku hanya ingin jadi pemalas dan menyingkir dari permainan!
Curse and Pain by GaluhCahya8
GaluhCahya8
  • WpView
    Reads 17,258
  • WpVote
    Votes 2,758
  • WpPart
    Parts 35
Saat Rulu mengetahui pengkhianatan kekasih dan sahabatnya, ia memutuskan meninggalkan kota demi bergabung ke garis terdepan menuju daerah di Denula dengan tingkat termerah. Tidak ada jaminan bisa kembali dengan selamat, tetapi Rulu yang telanjur tersakiti pun mengabaikan peringatan siapa pun. Monster, monster, dan monster. Rulu menghabisi mereka dengan tangan dingin. Dia berpikir meluapkan kemarahan dengan cara memburu monster akan sedikit bisa menyembuhkan hati. Akan tetapi, keberuntungan Rulu menipis. Dia bertemu makhluk yang tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun kecuali satu cara: mengorbankan diri sendiri. Itulah yang ia lakukan mengorbankan diri sendiri. *** "Siapa?" Rulu kembali dari kematian. Waktu berlalu, kehidupan mengalir mengikuti arus perubahan. "Seharusnya kubunuh kau dengan kedua tanganku." Babak baru. Rulu harus menghadapi permainan yang digariskan oleh masa lalu.