Lima tahun yang lalu, Sania Jasmine memilih untuk pergi. Meninggalkan puncak kariernya, sahabat-sahabatnya, dan Julian-cinta yang pernah ia kira akan menjadi takdirnya. Alasannya rumit, berakar pada keyakinan bahwa kepergiannya adalah pengorbanan terbesar untuk masa depan Julian. Takdir mempertemukan mereka kembali dalam sebuah kolaborasi paksa. Sebuah panggung yang harus mereka bagikan, meski hati mereka terpisah oleh jurang pengkhianatan dan luka yang belum sembuh. Sania kembali untuk mencari rumahnya. Julian telah membangun benteng untuk melindungi hatinya. Di antara nada dan lirik, di antara "Amin" yang sama dalam doa tetapi "iman" yang berbeda dalam memaknai cinta dan pengampunan, pertempuran batin mereka dimulai. Bagaimana mungkin mereka menyanyikan lagu tentang cinta, ketika yang tersisa di antara mereka hanyalah kenangan pahit dan rasa sakit karena ditinggalkan? Copyright ©2025 oleh hellobithaa Mature, harsh words, 18+

hanya fiksi kawan kawan‼️ ini hanya karangan aku saja

"Mungkin sejak awal seharusnya pergi, sebelum perasaan itu berani lahir di antara kita. Namun saya tetap bertahan, membiarkan semuanya tumbuh tanpa arah, hingga akhirnya kita tersesat di kerumitan ini. Dan kini, rasa takut itu kembali mengetuk-ketakutan akan kehilangan yang dulu pernah mematahkan saya." Lian Khabumi Aksasendra "Selama saya masih bisa melihat kamu, rasanya saya selalu punya alasan untuk tetap bertahan. Tolong... mari kita berjuang sekali lagi."Salsa Kamya Saharsa Danuarta

Raka dan Sdara

Kehidupan kantor yang ternyata tidak melulu hanya menghasilkan uang. Jika beruntung, terkadang juga menghasilkan cinta.

Buahnya hatiku dan hatimu, mari kita tunggu.

gen z + gen z = gen deng

perjuangan, pengorbanan, ketulusan, cinta dan bahagia

pertemuan kembali anatara sasha dan lian hingga menyebabkan scandal.

janji sakral