sicklit
2 stories
LEVANTER || Jake Shim [TERBIT] by bayawaksawah
bayawaksawah
  • WpView
    Reads 22,677
  • WpVote
    Votes 2,372
  • WpPart
    Parts 15
[[ angst, sicklit, brothership, survival ]] Note : bagian yang ditarik (TMI) hanya berisi teori dan penjelasan dari Prolog sampai Epilog, jadi ALUR utamanya masih LENGKAP walaupun sudah dibukukan. * * * "Aku.. merindukan mereka." Jarek berujar lirih. Nayanika membias kala lecutan aksara menghantarkannya pada riak danau Seealpsee. 15 meter di sebelah Utara, tempat dimana Hainrich mengudarakan layang-layangnya yang beberapa waktu lalu ia tancapkan di sela-sela bebatuan. Hainrich tak sempat menyahut. Vokalnya tersendat bersama denging signal darurat dari Pulse Censor di atas smart watch Jarek. Mulut adiknya itu terbuka lebar, kedua lengannya meremat kencang coat hitam Hainrich dengan dada membusung. Sementara si sulung masih terpana, tak mampu bereaksi dalam hentakan berikutnya saat sepasang lengan menyingkirkan coat yang membungkus Jarek. "Kami terlahir bersama, kenapa Jarek harus mati sendirian?" Levanter, sebutan bagi angin musim yang bertiup dari perairan Mediterania. Jika dalam bahasa Polandia, Levanter (levante; lewant) berarti melepaskan ─sebagaimana layangan Hainrich yang putus dan jatuh terbawa arus... maka Jan telah membuat telapak tangannya sendiri terluka karena terus menahan benangnya. 📍 Zürich, Switzerland. 📝 Ditulis menggunakan bahasa Indonesia (semi-formal) dan selingan bahasa Inggris ─Di dalamnya termasuk beberapa istilah dalam bahasa Polandia, serta Jerman (bahasa yang digunakan di Zürich).
A Cloudy Place In Your Heart (FIN) by K_ambara17
K_ambara17
  • WpView
    Reads 51,796
  • WpVote
    Votes 4,889
  • WpPart
    Parts 39
Bagi Sandhyakala Dewi Kusuma (Sandhya), kehidupannya selama hampir tiga tahun belakangan sebagai seorang pengelana digital, alias digital nomad, bagaikan awan-awan yang berkelana tanpa tahu arah. Hampir tidak ada kata "menetap" dalam kamus hidup Sandhya. Setiap kota, setiap negara yang ia sambangi adalah impian-impian singkatnya. Setiap tempat di mana ia bisa merasa nyaman, otomatis akan menjadi suaka bagi Sandhya. Namun, semua rasanya telah berubah ketika ia memutuskan untuk menjadikan "Negeri di Awan"--tempat yang katanya adalah bumi peristirahatan bagi para dewa--sebagai persinggahan sementaranya yang baru. Seperti julukannya, tempat di atas gunung yang dikelilingi awan, kabut-kabut, dan kemarau yang justru terasa beku, memeluk hari-hari Sandhya dalam pelariannya selama singgah di sebuah suaka baru bernama "Paviliun Langit". Di sana pulalah Sandhya akhirnya bertemu dengan Abiyasa Narendra Sjarif (Rendra)--si Pria Pelukis Awan--yang akhirnya mengusik kelana yang selama ini Sandhya anggap sebagai renungan paling sunyi. Pria yang seolah bicara begitu banyak hal dalam diam dan tatap sendunya itu, akhirnya mengizinkan Sandhya menjamah satu tempat berawan di hatinya. Dipublikasikan pada: 15 maret 2022 Tamat pada: 4 September 2022