Zhou Yichen finally finds Zhao Yuan Zhou's soul after searching for years. Basically them being them, denying, flirting and the whole shabang...

Dengan bantuan Nuwa, Zhuo Yichen mengikat jiwanya untuk kembali ke masa lalu. "Mengubah sesuatu yang telah ditakdirkan adalah hal sakral. Nyawa adalah harga yang pantas." Kalimat itu merupakan sebuah peringatan dari Nuwa, tapi Zhuo Yichen tidak peduli. Yang ia butuhkan hanya memiliki jalan untuk menyelamatkan semua orang. Untuk membuat Zhao Yuanzhou tetap hidup. Benang kusut pun mulai terjalin saat Yichen memilih untuk bekerja sama dengan Li Lun.

Tian Jia Rui si genius dalam berbagai hal setiap hari Rui selalu menjalani banyak hal baru,, berpetualang di kalangan masyarakat berbaur dengan semua kalangan Di temani oleh sahabatnya Yanan Rui selalu menjalani hari hari yang indah ceria serta mengasikkan Suatu hari sesuatu terjadi pada Rui mengubah hidup Rui seolah kembali ke masa lalu,, Rui tak bisa. lagi berlari dari masa lalu dengan dukungan sang kakak Rui melangkah menghadapi masa lalu yang belum tuntas. Berbagai misteri di masa lalu Rui mengungkapkan secara tuntas satu persatu,, dalam perjalanan hidupnya Rui sudah melewati bayak hal yang merugikan dirinya mulai dari kehilangan orang terkasihnya sampai di tinggalkan oleh orang-orang yang ia percayai. @Yueyue_Mingyue

2 Tatapannya berubah tajam dan penuh akan ketelitian, "Selamat berjuang memanen otak, teman-teman".

It started as just another school play - a fairytale of glass slippers and princes. But under the stage lights, with nervous glances, flushed cheeks, and an accidental moment too close to forget, something real began to bloom between them. Series: Threads of Fire and Moonlight Part 7: Glass and Light

寒誓 (Hán Shì) - Oath of Winter Between Light and Chaos, a Vow Carved in Soul ¤¤ For those who wait a thousand years for love, for the ones who carry both shadow and light, yet still choose tenderness. For every heart that remembers even when time forgets, for the anchors and the vessels who always find their way back. And for you, my reader - may you see that even in malice, love endures. ¤¤ Being hooked on the Chinese xiaxian story Fangs of Fortune, my brain began to think of an alternate ending which could satisfy my need to end the story on happy note.

Zhuo Yichen sangat membenci Zhu Yan dan bersumpah akan membunuh siluman besar itu karena telah membunuh ayah dan kakaknya. Menorehkan luka yang menganga dan tak akan sembuh dalam waktu singkat. Hari ini Zhu Yan berkunjung ke Biro Penangkap Siluman. Sungguh hari yang sangat dinanti-nanti oleh Zhuo Yichen agar ia dapat membunuh siluman itu dengan pedang Yunguangnya. "Aku akan membunuhmu, Zhu Yan!" Namun sosok anak kecil tiba-tiba saja muncul saat Zhuo Yichen hendak menusuk Zhu Yan. Anak tersebut terlihat panik. "Fu Qin!! Baba!!", teriaknya. Bagaimana jika anak mereka tiba-tiba saja datang dari masa depan ke masa kini di saat Zhuo Yichen masih membenci Zhu Yan? ⚠️WARNING⚠️ BxB and MPreg content (Beberapa Tokoh, Alur, dan Latar hanyalah karangan semata)

[BELUM DIREVISI] Semua dimulai saat Zhu Yan, sang siluman kera putih, menyelamatkan seorang bayi manusia di dalam keranjang bayi yang tersangkut di antara bebatuan sungai saat dirinya tengah berkunjung ke dunia manusia. Sebuah kehidupan polos, dengan secarik kertas yang terselip di kain yang membungkus tubuh bayi itu, tertulis nama "Zhuo Yichen". Hari demi hari ia habiskan waktunya untuk merawat sang anak manusia tersebut. Hingga tak terasa, anak manusia yang dulu masihlah bayi sekarang sudah menjadi sosok manusia remaja. Tak seperti kebanyakan anak laki-laki manusia lain, Zhuo Yichen tumbuh menjadi sosok yang cantik. Bulu mata yang lentik, bibir merah alami, mata hitam yang indah, wajah yang cantik berseri, jangan lupakan jari-jemarinya yang lentik serta pinggangnya yang ramping. Seiring dengan perkembangan Zhuo Yichen yang sedemikian rupa, mampukah Zhu Yan tetap melihatnya sebagai anak angkat? ⚠️WARNING⚠️ BxB and MPreg Content (Cerita hanyalah karangan semata)

di kesempatan ini aku akan berusaha menjauhi mu-rui mungkinkah aku pernah mencintai mu-minghao