ziwriter
- Reads 28,763
- Votes 2,189
- Parts 41
Semua orang bilang Raka itu jenius.
Tapi jenius macam apa yang bisa mendebat sistem reinkarnasi sampai kelelahan?
Jadi ketika ia dipindahkan ke dunia baru yang katanya "lebih fokus pada romansa", reaksinya hanya satu:
"Apakah ada penelitian yang membuktikan bahwa lebih banyak romansa meningkatkan kesejahteraan masyarakat?"
Bahkan sang Sistem pun kehabisan kata.
Namun keputusan logisnya untuk lahir sebagai bayi ternyata membawa perjalanan yang tidak pernah ia perhitungkan.
Dunia barunya mungkin tak punya sihir, tapi di sini - perasaan adalah kekuatan utama.
Dan bagi seseorang yang hanya tahu cara berpikir, memahami sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan logika... adalah ujian tersulit.
Kadang ia tampak tenang, bahkan terlalu rasional,
namun di balik caranya berbicara lurus dan datar,
terselip kepolosan aneh yang membuat orang di sekitarnya tak tahu harus tertawa atau terharu.
Ia mungkin tidak sadar, tapi setiap kalimat datarnya membawa kehangatan kecil yang tak ia mengerti -
dan bagi orang-orang di sekitarnya, justru itulah yang membuat Raka berbeda.
Dan terkadang, di sela-sela pikirannya yang sibuk menganalisis,
ia masih teringat pada satu kalimat-
kalimat yang tak pernah benar-benar hilang, hanya tersimpan diam di dasar hatinya.
"Jangan menyesal kalau suatu hari nanti logikamu itu membuatmu kehilangan sesuatu yang berharga."
Sejak saat itu, Raka mulai mempertanyakan satu hal yang tak bisa dijawab oleh logika:
Apakah benar logikanya akan membuatnya kehilangan sesuatu yang berharga?
Atau justru... logika itulah yang akan melindungi hal berharga itu sampai akhir?
Karena terkadang, orang yang paling logis... adalah orang yang paling polos dalam hal perasaan -
hanya saja mereka mencintai dengan cara yang berbeda.