Rainyclouds
- Reads 67,579
- Votes 3,873
- Parts 45
Bagi Naren, rumah bukan tempat pulang. Hanya bangunan penuh suara yang tak pernah mendengar.
Sendirian di tengah hiruk-pikuk dunia yang tak pernah memberinya ruang, Naren hanya ingin satu hal: diterima, meski sekali saja.
"Adik gue cuma satu. Cuma Hema."
Kalimat itu menamparnya lebih keras dari apa pun.
Apakah keberadaannya hanya luka? Apakah ia masih dianggap? Atau justru menjadi alasan penderitaan yang tak berujung?
Di tengah ujian hidup yang terus berdatangan, Naren berjuang sendiri menghadapi rasa bersalah, kehilangan, dan harapan yang nyaris pudar.
Ini adalah kisah tentang luka yang tak terlihat, tentang rasa sepi di tengah keramaian... dan tentang seorang laki-laki yang diam-diam ingin pulang namun bukan ke rumah, tapi ke hati yang bisa memeluknya.